Di antara alasan-alasan itu adalah anggaran amat terbatas, ingin cepat pakai mobil, tak ingin buru-buru balik nama, atau hanya berniat memakai model itu beberapa tahun dan karenanya tak ingin depresiasi (penurunan harga) mobil tinggi.
Sementara itu, keduanya juga membahas potensi pasar mobil bekas dibandingkan dengan pasar mobil baru.
Pasar mobil bekas sendiri adalah pasar yang besar. Fischer, berdasarkan data yang pernah diberikan konsultan kepadanya, mengatakan bahwa pasar mobil seken ini setidaknya 1,5-2 kali dari pasar mobil baru.
Menurutnya, pertumbuhan pasar mobil bekas mengikuti pasar mobil baru.
Baca Juga: Rayakan April Mop Google Hadirkan Ms. PAC-Maps
"Jika pasar mobil baru bergairah, transaksi mobil bekas juga terkerek," katanya.
Sedangkan Hendrik malah berpikir, besar pasar mobil bekas yang sebenarnya bisa 4-5 kali dari pasar mobil baru.
"Penjualan mobil bekas yang terhitung itu, selama ini, hanya berdasarkan data pengenaan pajak mobil bekas yang besarnya 1 persen, yang terjual di diler-diler dan masuk perpajakan. Tapi, transaksi mobil bekas lewat online, jual-beli oleh pedagang mobil bekas rumahan enggak pernah terhitung," ungkap dia.