Suara.com - Tesla dapat dana segar dari Cina berkat modal yang ditanamkan Tenchen. Tenchen, korporasi teknologi dari 'Negeri Tirai Bambu', membenamkan 1,78 miliar dollar Amerika Serikat (Rp23,71 triliun) untuk pabrikan mobil listrik itu.
Dana sebesar itu, seperti dikutip dari Automotive News, Rabu (29/3/2017), digelontorkan oleh Tenchen untuk membeli 5 persen saham Tesla.
Tenchen pun kini masuk dalam lima besar pemegang saham Tesla. Adapun pemegang saham utama Tesla masihlah sang pendiri, Elon Musk, yang menggenggam 21 persen saham.
Analis menilai uang dari perusahaan Cina tersebut menjadikan modal Tesla semakin kuat untuk mendorong produksi kendaraan terbaru Tesla, Model 3, yang telah memiliki banyak inden. Model 3 direncanakan meluncur pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Nabrak Motor Polisi, Tesla Model X Salahkan Autopilot
Sebelumnya, Tesla sudah berhasil mengumpulkan 1,2 miliar dollar AS (Rp15,98 triliun) untuk produksi Model 3 dengan cara menjual saham plus obligasi konversi.
Selain itu, sokongan dari Tenchen dipercaya akan membantu Tesla untuk lebih mempenetrasi pasar Cina yang notabene pasar otomotif terbesar sejagad.
"Ini (investasi Tenchen) tentunya merupakan sebuah langkah yang mengokohkan Tesla," kata Senior Vice President of Forecasting LMC Automotive Jeff Schuster.
Tenchen sendiri belakangan ini makin bernafsu untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan otomotif yang mengembangkan teknologi masa depan. Sebelum masuk ke Tesla, Tenchen juga membeli saham NextEV, startup mobil listrik Cina.
Tenchen berinvestasi pula di dua startup mobil listrik Cina lain, salah satunya ialah Future Mobility. Perusahaan yang kesohor dengan platform WeChat itu juga memegang saham dua layanan jasa taksi online yakni Didi Chuxing serta Lyft.
Baca Juga: Taksi Online Diatur Pemerintah, Uber Hengkang dari Denmark