Suara.com - Wuling, pabrikan otomotif asal Cina, akan resmi bertarung di pasar Indonesia pada semester kedua tahun ini dengan meluncurkan pesaing Toyota Avanza, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga. Pabrikan ini dinilai nekat karena langsung menantang para jawara Jepang di salah satu segmen pasar paling besar dan kompetitif di Tanah Air.
Pengamat Otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus mengungkapkan rasa senangnya dengan kehadiran Wuling. Pasalnya, persaingan nantinya lebih ketat dan konsumen diuntungkan dengan hal itu.
"Saya senang sekali masuknya Wuling. Nekat," kata Yannes di sela-sela acara diskusi "Peluang dan Tantangan Model MPV di 2017", Kamis (23/3/2017) di Jakarta.
Wuling, di paruh kedua tahun ini, memang telah memastikan bakal mengaspalkan model perdananya, Hongguang S1. Hongguang S1 akan langsung masuk di pasar terkejam dan terketat di Tanah Air yaitu low multi purpose vehicle (LMPV) yang diisi model-model dari merek Jepang seperti Avanza, Xenia, Ertiga, dan Mobilio.
Mitsubishi pada Agustus juga bakal bergabung.
Sebelumnya, di kelas ini, sempat ada Chevrolet yang memasukkan Spin. Akan tetapi, pabrikan asal Amerika Serikat ini menyetop produksi serta penjualan Spin sambil mengakui kesalahan mereka menantang pabrikan Jepang di pasar terfavorit.
Tata, merek India, juga masuk Indonesia sejak 2013. Meski tak masuk di segmen-segmen populer, Tata, menurut Yannes, turut terhimpit kedigdayaan merek Jepang yang punya jaringan dan citra merek luar biasa kuat di Indonesia. Tata hingga kini cuma menjual mobil komersial di pedesaan.
Yannes yakin Wuling tidak akan bernasib seperti Tata atau Chevrolet Spin.
"Tata itu asli korporasi. Tapi Wuling itu di belakangnya langsung pemerintah Cina," tegas Yansen.
Hubungan perdagangan pemerintah Indonesia dengan Cina yang amat bagus saat ini memperkuat modal Wuling untuk sikut-sikutan dengan pabrikan-pabrikan Jepang di Indonesia.
Tantangan terbesar Wuling, menurut Yannes, ialah membangun citra merek yang bagus di mata konsumen. Barang-barang Cina saat ini masih kerap dianggap memiliki kualitas yang kurang.
Eksistensi Wuling, dalam pandangan Yannes, bagus untuk mengoreksi dominasi Jepang dan Korea di jagad otomotif negeri ini.
"Konsumen jadi punya lebih banyak pilihan," imbuh Yannes.
LMPV sendiri, meski terus tergerus oleh mobil-mobil low cost green car semisal Toyota Cayla dan Daihatsu Sigra, masih tetap berkontribusi paling besar tahun lalu. Pangsa pasar LMPV pada 2016 mencapai 23 persen dari total pasar yang sebanyak 1.061.015 unit.
Langsung Tantang Toyota Avanza, Wuling Dinilai Nekat
Kamis, 23 Maret 2017 | 14:11 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mobil Listrik Terlaris Wuling BinguoEV Turut Mejeng di GJAW 2024
25 November 2024 | 16:41 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 09:00 WIB
Otomotif | 08:15 WIB
Otomotif | 07:27 WIB
Otomotif | 05:45 WIB
Otomotif | 21:01 WIB
Otomotif | 21:00 WIB
Otomotif | 20:25 WIB
Otomotif | 20:00 WIB
Otomotif | 19:21 WIB