Presdir Baru Honda: Indonesia adalah Pasar 'Panas' Asia

Jum'at, 17 Maret 2017 | 14:15 WIB
Presdir Baru Honda: Indonesia adalah Pasar 'Panas' Asia
Serah terima jabatan Presiden Direktur baru PT Honda Prospect Motor dari Tomoki Uchida ke Takehiro Watanabe (kanan), Kamis (16/3/2017) di Jakarta. [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bersamaan dengan peluncuran New Odyssey dan New City, Honda juga memperkenalkan Presiden Direktur baru untuk Indonesia, Takehiro Watanabe. Watanabe, yang baru akan efektif menggantikan Presiden Direktur Tomoki Uchida per 1 April, mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar 'panas' di Asia.

"Indonesia pasar yang khusus, sangat 'panas' di Asia," kata Watanabe, Kamis (16/3/2017) di Jakarta.

Menurut dia, pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia saat ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan lima tahun lalu. Di Indonesia, yang rasio kepemilikan mobilnya masih kecil, sudah mengalami banyak pergeseran dari pengguna sepeda motor ke pembelian mobil.

"Permintaan mobil naik, yang berarti ada kesempatan besar di sini," ucap Watanabe.

Watanabe tercatat mulai berkarier di Honda pada 1991. Di awal kariernya, ia menangani urusan logistik, kontrol produksi, penjualan, operasi luar negeri, dan pengembangan produk.

Di 2002, Watanabe ditugaskan ke Honda Meksiko. Delapan tahun setelahnya, ia pun dikirim ke Honda Amerika Serikat.

"Saya diberitahukan penugasan sebagai Presiden Direktur untuk Honda Indonesia pada 21 Februari. Saat tahu (akan ke Indonesia), saya seperti...," kata dia, sambil memeragakan orang yang tercekik.

Adapun Uchida, yang digantikan Watanabe, menangani Indonesia sejak 2011. Di bawah dia, penjualan Honda meningkat dari 45.416 unit pada 2011 menjadi 199.364 unit dengan pangsa pasar 19 persen di 2016. Ini adalah angka pangsa pasar tertinggi Honda di sebuah negara di tahun itu.

Di masa Uchida, Honda juga membuka pabrik perakitan kendaraan kedua, sehingga kapasitas produksi totalnya menjadi 200 ribu per tahun. Di bawahnya pula Honda juga memperkenalkan produk-produk massal seperti Brio (2012), Brio Satya (2013), Mobilio (2014), HR-V (2015) dan BR-V (2016).

"Saya merasa berada di bawah tekanan yang cukup tinggi, karena Uchida telah bekerja dengan sangat baik untuk membuat Honda sangat kuat di Indonesia. Hal itu membuat tekanan dan tanggung jawab di bahu saya sangat besar," nilai Watanabe.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI