Suara.com - Mobil produksi sekarang sudah menyematkan standar teknologi serba terkomputerisasi. Namun, justru hal itu bikin peretas semakin mudah melakukan sabotase.
Dokumen terbaru yang dibocorkan WikiLeaks mengatakan bahwa Central Intelligence Agency (CIA) telah mampu meretas serta menjadikan mobil-mobil modern sebagai opsi untuk "membunuh tanpa terdeteksi".
WikiLeaks, seperti dikutip dari laman Motor1 pada Jumat (10/3/2017), membocorkan hal tersebut melalui 8.761 dokumen. Data-data itu, klaim WikiLeaks, didapat Center for Cyber Intelligence yang menjadi bagian dari CIA.
Di dalam dokumen, disebutkan bahwa CIA sejak 2014 memasukkan mobil yang terkoneksi plus terkomputerisasi sebagai area potensial yang dapat dimanfaatkan dalam misi-misi rahasia. Mereka pun dilaporkan gencar melakukan studi untuk meretas kendaraan-kendaraan produksi terkini.
Baca Juga: SBY Sudah Berkali-kali Disadap, Bocorannya Pernah Masuk Wikileaks
Adapun perangkat yang bisa disusupi, kemudian dieksploitasi CIA di dalam kendaraan-kendaraan masa kini ialah peranti lunak QNX buatan Blackberry. Peranti lunak ini dipakai secara massal di lebih dari 60 juta kendaraan.
Meski begitu, di dalam dokumen tidak disebutkan bahwa CIA sudah mempraktikkan hal ini dalam misi sungguhan untuk menghabisi nyawa seseorang.
Isu keamanan mobil berteknologi tinggi memang menjadi perhatian, beberapa tahun belakangan.
Pada 2015, Fiat Chrysler Automobiles menarik 1,4 juta mobil mereka karena Jeep Cherokee diketahui bisa diretas sehingga bisa dikendalikan setirnya dari jauh atau dimatikan mesinnya secara mendadak.
Baca Juga: Pendiri Wikileaks, Julian Assange, Isyaratkan Menyerah ke AS