Toyota Berambisi Ekspor 185.000 Mobil di 2017

Rabu, 08 Maret 2017 | 17:04 WIB
Toyota Berambisi Ekspor 185.000 Mobil di 2017
Deretan mobil Toyota yang siap di ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (8/3) [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota mengumumkan target ekspor unit utuh (Completely Built-Up/CBU) sebanyak 185 ribu kendaraan di 2017, naik 10 persen dibandingkan tahun lalu. Kepercayaan diri itu dipicu pulihnya permintaan dari pasar global, juga penambahan model ekspor plus negara tujuan baru.

Di 2016, ekspor CBU Toyota turun sekitar 5 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 169 ribu unit, meski masih berkontribusi 87 persen dari total ekspor mobil dari Indonesia. Tiga komoditas ekspor utama ialah Fortuner (49.100 unit), Avanza (43.428), dan Vios (23.855).

Lesunya permintaan dari region Timur Tengah, yang berkontribusi lebih dari 50 persen kuota ekspor Toyota dari Tanah Air, menjadi penyebabnya. Tahun ini Toyota yakin bisa membalikkan keadaan tersebut.

"Di Timur Tengah sendiri kelihatan mulai membaik situasi pasarnya sehingga volume mulai membaik juga. Harga minyak juga sekarang di atas 50 dollar per barrel," kata Plant and PLC Senior Director Sunter Plant PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Edward Otto Kanter, Rabu (8/3/2017) di sela-sela kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Kuota ekspor Kijang Innova ke Filipina, menurut Edward, juga meningkat. Sienta, yang menjadi komoditas ekspor baru Toyota mulai 2016, pada tahun ini pun mulai diekspor setahun penuh ke Singapura.

"Destinasi baru juga kita kembangkan, seperti Vietnam yang mulai kita ekspor tahun ini. Maroko juga sedang kita dekati, semoga bisa (terealisasi) tahun ini," lanjut dia.

Komoditas ekspor utama Toyota di tahun ini sendiri masihlah berkutat di Fortuner, Avanza, Vios, dan Kijang Innova.

Ekspor CBU Toyota dari Nusantara kini telah menembus belasan negara. Akan tetapi, ekspor komponen, mesin, dan suku cadang lainnya diklaim sudah masuk ke lebih dari 80 negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI