Suara.com - Yamaha punya cara-cara menyiasati kondisi pasar sepeda motor yang diperkirakan masih lesu tahun ini. Salah satunya ialah menggeber penjualan-penjualan ke korporasi (fleet).
Para pabrikan 'kuda besi' dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memang memperkirakan permintaan pasar masih lesu tahun ini. Transaksi jual-beli sepeda motor di 2017 diproyeksikan ada di kisaran 5,9-6 juta unit seperti tahun lalu.
Beberapa tantangan yang disebutkan para pabrikan ialah kenaikan Bea Balik Nama, melonjaknya tarif pengurusan STNK serta BPKB hingga ratusan persen di awal tahun. Selain itu, inflasi di Januari pun dikatakan cukup tinggi.
General Manager Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing M. Abidin mengatakan, segala tantangan yang dihadapi mereka saat ini ditambah lagi dengan persaingan pasar dan perebutan konsumen yang ketat. Pasalnya, rasio kepemilikan sepeda motor di Indonesia saat ini sudah mendekati satu motor per satu orang.
Baca Juga: Yamaha Fokus pada Nmax, Xmax, Tmax di 2017
"(Pasar) motor itu bisa dibilang tidak ada pembeli baru. Kalau pun ada, sangat kecil. Ke depan, permintaan akan terbatas dan suplainya lebih besar sehingga yang ada adalah konsumen yang switching (berganti motor dan merek)," kata Abidin, Rabu (1/3/2017) di Jakarta.
Abidin menerangkan hal tersebut di sela-sela dua konferensi pers kerja sama fleet. Yang pertama adalah dengan Bank Panin, dan yang kedua dilakukan dengan Grab Indonesia.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, Bank Panin melalui kerja sama dengan Yamaha menyediakan 1.040 unit Nmax untuk hadiah program Tabungan Panin Super Bonanza 2017. Sementara, dengan Grab, Yamaha memberikan paket angsuran paling murah dibanding angsuran umum bagi mitra GrabBike untuk delapan model, plus gratis satu tahun iuran BPJS ketenagakerjaan.
"(Strategi kami) termasuk menciptakan penjualan fleet seperti ini. Kemarin kami juga melakukan (kerja sama) dengan Sari Ayu," kata Abidin lagi.
Baca Juga: Google Chrome Punya Pembaruan Menarik