Chevrolet Berjanji Tak Akan Tinggalkan Indonesia seperti Ford

Sabtu, 25 Februari 2017 | 15:25 WIB
Chevrolet Berjanji Tak Akan Tinggalkan Indonesia seperti Ford
Chevrolet meluncurkan tiga model baru di Jakarta, Kamis (23/2/2017). [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chevrolet berjanji tidak akan meninggalkan konsumen-konsumen mereka begitu saja di Indonesia, seperti yang dilakukan Ford pada tahun lalu. Pabrikan asal Amerika Serikat ini mengklaim memiliki pondasi bisnis kuat dan baru saja meluncurkan tiga model baru sekaligus di Indonesia pada pekan ini.

Presiden Direktur PT. General Motors Indonesia Gaurav Gupta menjelaskan bahwa kinerja bisnis General Motors (GM) secara global sangat baik di 2016. Hal itu, menurut dia, turut mendukung bisnis mereka di Nusantara.

"Pendapatan bersih GM naik 9,2 persen menjadi 166 miliar dollar AS (Rp2,2 kuadriliun). Laba sebelum pembayaran bunga bank dan pajak (EBIT) naik 15,7 persen menjadi 12,5 miliar dollar AS (Rp166,62 triliun)," papar Gupta, Kamis (23/2/2017) kemarin di Jakarta.

Gupta berbicara di sela-sela peluncuran All-New Trailblazer, All-New Spark, dan New Trax.

"Saya berjanji GM akan terus ada di Indonesia dan menumbuhkan bisnis kami di negara ini," lanjut Gupta lagi.

Indonesia, menurut dia, memiliki ruang yang menjanjikan pertumbuhan bagi semua pabrikan dengan rasio kepemilikan mobil yang masih sangat rendah dan jumlah penduduk massif. "rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru 77 mobil di antara 1.000 orang, dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa."

GM, melalui merek Chevrolet, kini memiliki 35 outlet, tiga authorized service outlet, dan 770 parts shop di seluruh Indonesia.

Seperti diketahui, pabrikan Amerika Serikat yang lain yaitu Ford pada awal 2016 secara mendadak mengumumkan memberhentikan operasi mereka di Indonesia dan Jepang. Adapun alasan Ford melakukan hal itu adalah karena tidak mendapatkan pasar yang menguntungkan di kedua negara tersebut.

Konsumen dalam negeri sempat ditinggalkan dalam ketidakpastian layanan purna jual sebelum akhirnya Ford menunjuk RMA Group untuk menangani layanan servis serta suku cadang di Tanah Air, akhir tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI