Suara.com - Pabrikan Jepang amat kuat mencengkram pasar otomotif Indonesia dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk pabrikan non-Jepang.
Chevrolet pun menyiapkan senjata untuk dapat bertahan di tengah gempuran para samurai otomotif itu.
Data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, lebih dari 90 persen penjualan mobil Indonesia di 2016.
Sebanyak 1.061.735 unit dikuasai oleh mereka. Pabrikan-pabrikan non-Jepang hanya disisakan beberapa persennya saja.
Baca Juga: Chevrolet 'Mengamuk' di Awal 2017
Presiden Direktur PT. General Motors Indonesia Gaurav Gupta mengatakan Chevrolet menghormati para pemain yang kuat di Tanah Air. Tapi, Indonesia, menurut dia, adalah pasar yang sangat besar dan banyak sektor yang bisa dimaksimalkan.
Gupta menjelaskan bahwa rasio kepemilikan mobil di Indonesia barulah 77 mobil untuk setiap 1.000 orang, dengan populasi lebih dari 250 juta orang.
"Kami sadar bahwa pasar roda empat Indonesia akan terus tumbuh dan masih ada ruang bagi seluruh pemain untuk ikut tumbuh di dalamnya," ucap dia pascapeluncuran All-New Trailbazer, All-New Spark, dan New Trax pada Kamis (23/2/2017) kemarin di Jakarta.
Menurutnya, kendaraan-kendaraan yang diluncurkan Chevrolet di Indonesia akan diberikan fitur yang lebih banyak dibanding kompetitor sekelas. Hal itu dipercaya bakal membantu mereka memiliki ceruk konsumen sendiri dan bertahan di hadapan galaknya pabrikan Jepang.
"Kami memperkenalkan fitur-fitur yang baru pertama kali ada di Indonesia seperti Remote Engine with Remote AC serta mesin diesel yang kompatibel dengan biodiesel B20 (di All-New Trailblazer), banyaknya fitur keamanan, dan kombinasi sempurna dari tenaga plus torsi terbaik di kelasnya," papar Gupta.
Baca Juga: All-New Chevrolet Trail Blazer Meluncur Berbekal Fitur Canggih