Kebijakan Pajak Trump Bikin Harga Mobil Ini Naik Fantastis

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 08 Februari 2017 | 15:23 WIB
Kebijakan Pajak Trump Bikin Harga Mobil Ini Naik Fantastis
Ilustrasi logo Jaguar Land Rover. [Shutterstock/TK Kurikawa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah hasil penelitian Baum & Associates berhasil menghimpun berapa kenaikan harga kendaraan dari masing-masing pabrikan, sebagai dampak penetapan kebijakan pajak Trump. Menariknya, perusahaan Jaguan Land Rover dikabarkan akan mengalami peningkatan paling signifikan dari pemberlakukan kebijakan ini.

Masing-masing kendaraan diprediksi akan mengalami kenaikan lebih dari 17.000 dolar AS atau sekitar Rp226 jutaan. Lonjakan ini disebabkan pabrikan masih mengimpor semua komponen kendaraan.

Sedangkan Ford yang memiliki banyak model di Amerika Serikat, justru mengalami kenaikan harga yang aling sedikit. Masing-masing kendaraan akan dikenakan kenaikan 282 dolar AS atau kisaran Rp3 jutaan. Kemudian diikuti oleh General Motors dengan 995 dolar AS atau serupa dengan Rp13 jutaan per kendaraan.

Meskipun kenaikan harga cukup signifikan, tidak semua kendaraan Jaguar Land Rover dikenakan kenaikan 17.000 dolar AS di Amerika Serikat. Tampaknya, pabrikan tidak menyetujui atas keputusan untuk meningkatkan harga jual kendaraan dengan jumlah fantastis tersebut. Merea berencana mengurangi beban pajak yang akan dikenakan tersebut.

Baca Juga: Suzuki Sedang Mempersiapkan Calon Pesaing Toyota Calya

Penelitian tersebut memperkirakan, Volvo akan mengalami kenaikan harga rata-rata sekitar 7.600 dolar AS atau sama dengan Rp101 jutaan. Sedangkan Volkwagen sebesar 6.800 dolar AS atau kisaran Rp90 jutaan.

Kebijakan pajak ini dibuat Presiden Trump untuk mewujudkan janjinya saat kampanye, yakni menciptakan lapangan kerja lebih banyak bagi warga Amerika. Dampak lain dari kebijakan ini adalah beberapa mobil seperti Ford telah membatalkan rencana membangun pabrik di negara-negara tetangga. [Auto Guide]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI