Go-cross Concept Belum Tentu LCGC, Datsun: Yang Penting Murah

Sabtu, 28 Januari 2017 | 20:28 WIB
Go-cross Concept Belum Tentu LCGC, Datsun: Yang Penting Murah
Datsun Go Cross Concept. (Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Datsun tak terlalu "ngotot" mengikutsertakan model ketiga mereka di Indonesia, Go-cross Concept, di segmen low cost green car (LCGC). Bagi Datsun, yang terpenting adalah Go-cross Concept,  yang dijadwalkan meluncur di 2017,  tetap mampu memiliki banderol terjangkau dengan fitur-fitur sesuai meski tanpa skema LCGC.

Go-cross Concept sudah sempat dipamerkan di dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016. Sports utility vehicle (SUV) ini adalah versi purwarupa dari model ketiga Datsun setelah hatchback Go Panca serta multi purpose vehicle (MPV) Go+ Panca yang diluncurkan pada 2014 silam.

Presiden Direktur PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) Antonio Zara mengungkapkan bahwa Go-cross Concept belum tentu ikut skema LCGC. Pabrikan asal Jepang ini masih mempelajari detail regulasi LCGC yang mereka nilai belum benar-benar jelas.

Seperti diketahui, LCGC adalah segmen kendaraan penumpang yang diciptakan pemerintah pada 2012. Dengan beberapa persyaratan seperti kapasitas mesin maksimal 1.200 cc untuk mesin bensin, konsumsi BBM rata-rata 20 km/jam, dirakit di Indonesia, serta tingkat kandungan komponen lokal tinggi, mobil-mobil LCGC diberikan insentif berupa pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

"Regulasi untuk LCGC belum benar-benar jelas terdefinisikan. Ada wilayah abu-abu. Terlihat ada fleksibilitas di aturan itu," kata Toti, sapaan akrab Antonio, ketika diwawancarai pada Jumat (27/1/2017) malam di Jakarta.

"Salah satu contohnya adalah konsumsi BBM. Kami ingin lebih mengerti soal itu. Kini kami masih berkomunikasi dengan pemerintah soal apakah interpretasi kami mengenai standar konsumsi bbm sama dengan standar pemerintah," lanjut dia.



Toti menilai, yang terpenting bagi konsumen Indonesia dalam membeli mobil bukanlah status LCGC itu, tetapi tinggi-rendahnya harga. "Konsumen tidak peduli mobil ini (Go-cross Concept) nantinya LCGC atau enggak. Mereka melihatnya ini adalah sebuah crossover dan  buat mereka yang terpenting berapa harganya."

"LCGC atau tidak, yang terpenting adalah jika kami bisa memberikan harga tepat dengan fitur tepat," sambung Toti.

Toti membeberkan bahwa model ketiga mereka itu akan memiliki harga lebih tinggi dari dua model sebelumnya, tapi masih ada di rentang harga favorit masyarakat Indonesia yaitu Rp100 juta sampai dengan di bawah Rp200 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI