Suara.com - Pemerintah Cina melakukan langkah keras dengan membatasi jumlah mobil di jalan. Bahkan, pemerintah juga menutup sementara pabrik-pabrik.
Langkah tersebut dilakukan karena negara Tirai Bambu itu karena negaranya telah memberlakukan 'Siaga merah' untuk kabut asap.
Media pemerintah setempat melaporkan, lebih dari 700 perusahaan di Beijing berhenti produksi. Dan polisi lalu lintas memberlakukan batasan pengendara dengan memantau nomor plat mereka.
Kota menutup puluhan sekolah dan mengambil langkah-langkah darurat lainnya setelah peringatan 'siaga merah' dikeluarkan dari Jumat (16/12/2016) malam hingga Rabu di Cina utara.
Baca Juga: Alfamart Jawab Isu Pengumpulan Donasi untuk Ahok
Pihak berwenang di provinsi Hebei utara memerintahkan pabrik batubara dan semen menutup sementara atau mengurangi produksi. Di tempat lain, rumah sakit menyiapkan tim dokter untuk menangani kemungkinan lonjakan kasus penyakit yang berhubungan dengan polusi.
Seperti diketahui, Cina merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Kabarnya, semua itu di latarbelakangi dari batubara dan emisi mobil tua. [AP]