Singapura Ciptakan Skuter Swakemudi untuk Pejalan Kaki

Rabu, 23 November 2016 | 08:38 WIB
Singapura Ciptakan Skuter Swakemudi untuk Pejalan Kaki
Ilustrasi skuter (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Singapura menciptakan skuter swakemudi berkapasitas satu orang yang ditujukan bagi para pejalan kaki. Dengan dimensinya yang kecil, skuter tersebut bisa berjalan di trotoar dan gang-gang sempit secara otomatis.

Penelitian dan pengembangan skuter swakemudi, seperti diberitakan Reuters pada Selasa (22/11/2016), dilakukan oleh National University of Singapore (NUS) dalam kolaborasi dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) serta Singapore-MIT Alliance for Research and Technology (SMART).

Skuter swakemudi telah sukses dites di sekitar kampus NUS. Kendaraan dengan satu kursi, empat roda, dan berbobot 50 kg ini memiliki kecepatan maksimum 6 km/jam. Teknologi swakemudi miliknya mengandalkan sensor-sensor laser yang akan mendeteksi benda-benda di sekeliling.

Tim peneliti menganggap skuter swakemudi mereka akan meningkatkan mobilitas untuk beragam usia, mengurangi ketergantungan pada kendaraan, serta mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas pada pejalan kaki yang terlalu fokus dengan gadget mereka.

"Saya yakin Anda pernah punya pengalaman hampir bertabrakan dengan pejalan kaki yang asyik dengan ponsel pintarnya sambil berjalan," kata NUS Associate Professor and Project Leader, Marcelo Ang Jr.

"Akan menyenangkan jika pejalan kaki tinggal duduk saja sambil mengecek surel," lanjutnya.

Skuter swakemudi ciptaan NUS, menurut Ang Jr., juga dapat difungsikan sebagai tandem dari kendaraan otonom lain di masa depan.

Seperti diketahui, Singapura saat ini terus mengetes taksi tanpa pengemudi. Bus berteknologi nirawak juga hampir masuk tahap pengujian.

"Kami hanya memberi Anda lebih banyak pilihan," ucap dia.

Skuter swakemudi sendiri, ketika dites, masih memerlukan waktu beberapa detik untuk menyusun rute lain di 'otaknya' saat menemui rintangan. Ang Jr., mengakui masih terus mencari cara untuk mempercepat proses analisis rute tersebut.

Skuter swakemudi NUS akan dites lagi di masa mendatang. Tim peneliti mengatakan bahwa kendaraan mereka tersebut belum akan dijual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI