Suara.com - Audi dan SAIC Motor, pabrikan terbesar di Cina, sedang membahas kerja sama untuk membentuk perusahaan gabungan (joint venture), demikian dilaporkan Reuters.
Jika kolaborasi Audi dan SAIC Motor terwujud, ini akan menjadi joint venture kedua pabrikan asal Jerman tersebut di Negeri Tirai Bambu. Pasalnya, saat ini Audi telah membentuk joint venture dengan produsen kendaraan FAW Group milik pemerintah Cina.
Namun belum diketahui apa yang akan dilakukan Audi bersama SAIC Motor. Yang pasti, menurut Audi, saham dari joint venture Audi-SAIC Motor akan dibagi rata 50-50, berbeda dengan kepemilikan saham di joint venture Audi-FAW Group yang 60 persen di antaranya dimiliki tuan rumah.
Di sisi lain, kabar kerja sama antara Audi-SAIC Motor menimbulkan kekhawatiran dealer-dealer Audi di Cina yang berada di bawah joint venture Audi dengan FAW Group. Mereka pun mengirimkan surat resmi kepada Audi untuk menyuarakan kepanikan mereka.
"Kepentingan dealer-dealer Audi akan tercederai jika Anda membentuk perusahaan penjualan baru di Cina," tulis mereka dalam surat yang dilihat langsung oleh Reuters itu.
Mereka yang panik meminta Audi untuk menanyakan opini mereka, plus menjamin semua hak mereka sebelum melakukan finalisasi perjanjian dengan SAIC Motor.
Merespons hal ini, Audi menegaskan telah memiliki rencana hingga 10 tahun ke depan dengan FAW Group, juga akan tetap memperhatikan dealer-dealer mereka. Komitmen dengan FAW Group antara lain adalah memproduksi sport utility vehicle (SUV) berteknologi ramah lingkungan serta sedan di setiap segmen penting di Cina.
Pabrikan yang termasuk ke dalam Volkswagen Group itu juga mengungkapkan akan mendirikan joint venture lain dengan FAW Group yang akan menangani teknologi mobilitas serta servis digital.