Rakit Truk di Indonesia, Mercedes Investasikan Rp262,5 M

Rabu, 09 November 2016 | 15:14 WIB
Rakit Truk di Indonesia, Mercedes Investasikan Rp262,5 M
Mercedez-Benz Truck MB 3336K tampil dalam ajang 'Konstruksi Indonesia 2016', di Jakarta, Rabu (9/11/2016). [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mercedes-Benz menanamkan modal dengan total 20 juta dollar Amerika Serikat (Rp262,5 miliar) demi merakit truk di pabrik lama mereka di Wanaherang, Bogor. Lokalisasi produksi truk Mercedes dilakukan mulai April 2017.

Hal itu diungkapkan Head of Daimler Truck Indonesia Kevin Bangston di hari perdana pameran 'Konstruksi Indonesia 2016', 9-11 November di Jakarta Convention Center. Pada kesempatan itu, Mercedes juga merilis tiga truk berat sekaligus yaitu MB 1623 C, MB 2528 RMC, serta MB 3336K.

Pabrik Mercedes di Wanaherang telah berdiri sekitar 40 tahun untuk membuat mobil penumpang dan kendaraan niaga.

"Sebelumnya kami telah memproduksi sasis bus komersial. Tapi kami lalu menambah lajur produksi baru untuk merakit sasis berbagai truk kami, mulai April 2017," kata Bangston.

Kapasitas produksi awal, sambung Bangston, mencapai 5.000 unit per tahun. Mercedes, pemimpin pasar di segmen truk berat Indonesia, akan merakit enam sampai tujuh model, di antaranya truk 16, 23, 25, 28 ton yang menjadi penyumbang terbesar penjualan mereka.

Indonesia, dikatakan Bangston, adalah pasar penting bagi truk Mercedes. Negeri ini adalah penyumbang penjualan terbesar di ASEAN, juga pasar ketiga terbesar di Asia setelah Cina serta India.

Meski beberapa tahun belakangan pasar truk berat dalam negeri turun menjadi 13-14 ribu unit per tahun, Bangston memproyeksikan pasar di segmen ini akan kembali meningkat hingga 30 ribu per tahun dalam enam hingga tujuh tahun ke depan.

Salah satu faktor pendorong yang diincar oleh Mercedes adalah permintaan di sektor konstruksi dan infrastruktur.

"Kami ingin menjadi pemimpin pangsa pasar di semua segmen truk, walau pun harus diakui jalan kami mencapai itu masih cukup membutuhkan waktu," tandasnya.

CEO and Managing Director Daimler India Commercial Vehicle Erich Nesselhauf, yang datang di hari pembuka pameran, menegaskan Mercedes tak akan memutuskan melokalisasi perakitan truk di Indonesia dan menghentikan impor dari India, jika pasar Nusantara tak potensial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI