Suara.com - Honda CBR250RR adalah produk global yang hanya diproduksi di Indonesia serta bakal diekspor ke negara berkembang dan negara maju. Sayang, rincian negara tujuan ekspor motor sport bertampang super galak ini masih dirahasiakan.
"Kami belum bisa menjawab soal kapan dan negara mana yang jadi tujuan ekspor pertama kami," kata Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Koji Sugita dalam konferensi pers dimulainya produksi CBR250RR, Kamis (3/11/2016) di Karawang, Jawa Barat.
"Yang menjadi prioritas utama kami saat ini adalah memenuhi permintaan domestik. Karena ini segmen spesial dengan konsumen spesial, maka kami tak menyetel target penjualan," aku Sugita.
CBR250RR menjalani peluncuran globalnya pada Juli lalu di Jakarta. Motor sport 250 cc berbanderol Rp62,9-68,9 juta on the road (OTR) Jakarta itu diproduksi di pabrik kelima AHM di Karawang dengan kapasitas produksi 20-22 ribu pertahun.
Sementara itu, Executive Vice President Director AHM Johannes Loman, dalam peluncuran CBR250RR Juli silam, sempat berkata bahwa Indonesia adalah basis produksi dan basis ekspor CBR250RR. Model penerus CBR250R itu, ucap dia, akan dikirim ke negara-negara berkembang dan beberapa negara maju, termasuk Jepang.
Akan tetapi, dia belum juga bersedia memberikan kabar terbaru perihal ekspor, saat ditemui di Karawang.
"Kalau itu terjadi, kami akan umumkan. Kita ngobrol domestik saja dulu," pungkasnya.
Sejak Juli hingga saat ini, pemesanan CBR250RR telah mencapai 2.700 unit, dengan pengiriman yang dilakukan mulai bulan ini.
'Kuda besi' yang dikembangkan melalui kerja sama antara Indonesia dan Jepang itu bermesin 250cc liquid-cooled 4-stroke DOHC 8-valve, paralel twin cylinder dengan tenaga dan torsi masing-masing 36,8ps di 12.500 rpm serta 22,5 Nm di 10.500 rpm.
Motor sport paling ringan di kelasnya itu juga diberkahi fitur pertama di kelasnya yaitu Throttle-By-Wire dengan tiga mode pengendaraan yakni 'Comfort', 'Sport', hingga 'Sport+'.