Ekspor sepeda motor nasional meroket dua tahun belakangan, namun secara volume jumlahnya masih terbilang sedikit. Pemerintah meminta angka ekspor minimal 20 persen dari total kapasitas produksi nasional yang saat ini mencapai sekitar 10 juta unit.
Ekspor sepeda motor, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), melonjak 446,71 persen sejak 2014.
Dua tahun lalu, jumlah 'kuda besi' yang dikapalkan secara utuh dari Indonesia ke negara lain masihlah berjumlah 41.746 unit. Angka itu naik drastis menjadi 228.229 unit pada sembilan bulan pertama 2016.
"Pada tahun ini, ekspor mungkin bisa mencapai 300 ribu unit. Kami perkirakan pada 2020 nanti ekspor akan naik 1.000 persen (dibanding 2014)," kata Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata dalam seremoni pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016, Rabu (2/11/2016) kemarin di Jakarta.
Menurutnya, peningkatan ekspor tersebut sangat berarti di tengah pasar domestik yang tahun ini diperkirakan turun dari 6,4 juta unit menjadi 6 juta unit.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai bahwa volume ekspor 300 ribu unit, dibandingkan pasar domestik, masih sangat kecil.
"Targetnya (ekspor) itu minimal 20 persen dari total kapasitas produksi, baik dalam bentuk terurai atau unit utuh, baru relatif setara. Kalau kapasitas produksi motor kita 10 juta unit per tahun, berarti 2 juta unit," tandas Airlangga dalam kata sambutannya sebelum membuka IMOS 2016.