Ini Alasan Sahni Beli Pelat Nomor Seharga Rp117 Miliar

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 01 November 2016 | 19:37 WIB
Ini Alasan Sahni Beli Pelat Nomor Seharga Rp117 Miliar
Pengusaha India, Balwinder Sahni, membeli pelat nomor D5 dengan harga Rp117 miliar dalam sebuah lelang di Dubai pada 9 Oktober lalu (AFP/Stringer).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengusaha properti di Dubai, Balwinder Sahni, baru-baru ini menjadi bahasan hangat di dunia karena rela merogoh kocek hingga 33 juta dirham atau sekitar 9 juta dolar Amerika Serikat (setara dengan Rp117 miliar) untuk membeli sebuah pelat mobil bernomor "D5".

Pelat nomor yang dibelinya dalam lelang itu adalah salah satu yang temahal di dunia. Ia juga pernah membeli pelat mobil bernomor "O9" pada 2015 lalu senilai 25 juta dirham atau sekitar Rp88,6 miliar. Meski demikian, kedua pelat nomor itu belum bisa menembus rekor senilai 14 juta dolar AS yang tercatat pada 2008 di Abu Dhabi.

Saat ini kedua pelat nomor cantik itu terpasang di dua dari enam unit Rolls-Royce di garasinya.

Sahni, yang diwawancarai CNNMoney, mengatakan akibat pembelian itu dia kini dikenali banyak orang. Sering saat sedang di tempat umum orang menyapanya dan bahkan meminta untuk berfoto bersama. Tetapi ada juga yang menuduhnya menghambur-hamburkan uang.

"Memang berat, orang berkomentar tetapi tidak benar-benar mengenal saya," kata Sahni yang mengaku sebagai orang yang sederhana.

Sahni mengaku punya alasan khusus untuk membeli pelat nomor mahal dalam lelang yang digelar pemerintah itu. Dubai, kata Sahni, tak menarik pajak penghasilan dari warganya. Karena itu pembelian pelat nomor itu merupakan cara Sahni untuk berkontribusi kepada publik.

Ia yakin bahwa uangnya dalam lelang itu akan digunakan untuk kepentingan sosial dan untuk meningkatkan infrastruktur di salah satu metropolis dunia itu.

"Saya percaya bahwa kita harus membalas budi. Kota ini sudah memberikan banyak pada saya," kata Sahni.

Otoritas jalan dan transportasi Dubai, yang berwenang menggelar lelang, menolak untuk menjelaskan kemana uang hasil lelang itu disalurkan. Lelang pelat nomor sendiri digelar lebih dari sekali setahun.

REKOMENDASI

TERKINI