Selain itu, perkiraan BI rate satu digit pada tahun depan akan makin mengangkat transaksi jual-beli kendaraan niaga.
"Amnesti pajak juga membuat pengusaha tak lagi takut membeli kendaraan karena sudah mengaku dosa. Modal juga mulai masuk dan ini akan membuat permintaan kendaraan bertambah. Saya rasa dampaknya akan terasa semester II tahun depan. Apalagi Otoritas Jasa Keuangan saya dengar mau kasih uang muka lebih rendah," lanjut Osman.
Sektor logistik pun masih tetap menjadi salah satu penyokong pertumbuhan pasar kendaraan niaga tahun depan.
"Menurut Frost and Sullivan, pertumbuhan industri logistik di Indonesia per tahun bisa sekitar 15 persen dan ini luar biasa. India saja saya rasa tak sebesar itu," tandas Presiden Direktur PT Tata Motor Distribusi Indonesia Biswadev Sengupta.