Suara.com - Mobil murah Renault Kwid, yang baru saja dirilis di Indonesia pada 19 Oktober lalu, cuma terdiri dari satu varian transmisi manual. Varian transmisi otomatisnya dipastikan hadir di Tanah Air mulai tahun depan.
Kwid, yang dipasarkan dengan harga Rp117,7 juta on the road Jakarta, saat ini cuma tersedia dalam varian RxT transmisi manual lima percepatan synchromesh.
Renault membeberkan bahwa peluncuran varian dengan girboks otomatis sudah dalam pemikiran.
"Kami sudah ada rencana untuk yang dua pedal (transmisi otomatis). Pasti akan datang nanti," ujar Head of Product Strategy ASEAN Renault Quincy Govin dalam acara peluncuran Kwid di Jakarta.
"Tahun depan akan ada transmisi otomatis Kwid," timpal Sales and Marketing Division Head PT Auto Euro Indonesia (AEI) Ario Soerjo.
Kwid sendiri diharapkan membuat penjualan Renault meroket. Ario mengatakan, transaksi jual-beli Renault yang selama ini cuma hitungan ratusan setahun ditargetkan menembus 1.000 unit pada 2017, dengan 80 persen di antaranya disumbangkan oleh Kwid.
Pasar mobil seharga Rp100-150 juta sendiri saat ini dikuasai oleh mobil-mobil Jepang di segmen low cost green car (LCGC) dengan kapasitas mesin bensin maksimal 1,2 liter.
Segmen LCGC berharga rendah berkat insentif dari pemerintah karena diproduksi di Indonesia, dengan tingkat komponen dalam negeri tinggi.
Sementara, Kwid diimpor dari India sehingga bukan termasuk LCGC. Harga jual murahnya sendiri bisa didapat berkat perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) antara India dan Indonesia.
Eksekutif PT. Indomobil Sukses International (ISI), induk perusahaan AEI, menjelaskan bahwa segmen mobil Rp100 juta-an yang kini dikuasai LCGC itu, sepanjang 2016 telah berkontribusi 20 persen dari pasar. Kwid, yang mampu menyamai harga LCGC dengan memanfaatkan FTA, ingin ikut menikmati kue penjualan.
"Konsumen kendaraan dengan harga di atas itu sudah bergeser ke bawah. Pada 2020 juga diprediksi kelas menengah di Indonesia sudah mendominasi dan pada 2025-2030 Indonesia diramalkan akan mendapatkan bonus ekonomi dari kelas menengah," papar Direktur ISI Bambang Subijanto soal potensi pasar.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ahok Ceritakan Seorang Ibu Hajah yang Selalu Membelanya
Foto Biarawati dan Ustadz Ini Jadi Bahasan 'Hangat' di Sosmed
Ini Isi Ajakan Membully Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
Ini Sosok Cantik Nara Masista yang 'Sentil' 6 Negara di PBB
Kejujuran Reza Akui Praktik Seks Aa Gatot Diapresiasi
Penjelasan Jessica Soal Foto Selonjoran di Sel Polda akan Gempar