Suara.com - Renault menunda rencana mendatangkan Lodgy, kendaraan model Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), sekelas Toyota Avanza dan Honda Mobilio. Pasar yang sudah 'matang' dan 'kejam', membuat Renault mengambil keputusan tersebut.
Lodgy sudah dipamerkan Renault di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 silam. Setahun lalu, Sales and Marketing Division Head PT Auto Euro Indonesia Ario Soerjo mengatakan, sedang melakukan survei pasar terhadap kendaraan yang ia sebut akan diluncurkan "di lain waktu" itu.
Di sela-sela peluncuran Kwid, beberapa waktu lalu, Ario mengungkapkan bahwa pihaknya mengundurkan waktu peluncuran Lodgy di jagad otomotif Tanah Air. Keputusan ini diambil setelah pabrikan asal Prancis itu menghitung skala ekonomi dan kondisi persaingan di kelas LMPV.
"Segmennya terlalu kejam. Ini segmen paling besar di pasar, sudah 'matang'. Kalau kita mengambil ceruk yang kecil, usaha yang dikeluarkan kurang sebanding dengan hasilnya," beber Ario.
Lodgy diproduksi dan dijual di India. Roda empat bermesin 1.4 l diesel itu di sana dijual dengan rentang banderol 7,9-10,4 Lakh (Rp153,8 hingga Rp202,5 juta) untuk enam varian.
LMPV memang segmen mobil terfavorit di Indonesia. Berdasarkan data Wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-September 2016, pangsa pasar LMPV mencapai 23,77 persen dari total penjualan mobil nasional yang berjumlah 783.450 unit.
Segmen LMPV seluruhnya juga diisi oleh merek-merek Jepang. Selain Avanza dan Mobilio, antara lain ada Suzuki Ertiga, Daihatsu Xenia, Nissan Grand Livina, atau Mazda VX-1.
Rencananya, tahun depan Mitsubishi serta pabrikan Cina Wuling juga akan meluncurkan LMPV mereka.
Chevrolet, pabrikan Amerika Serikat, sempat mencoba menantang pemain-pemain Jepang dengan memproduksi dan meluncurkan Spin pada 2013. Tetapi, pada 2015 Spin menutup pabrik dan menghentikan penjualan Spin karena tak sanggup melawan.