Suara.com - Regulator keamanan AS mencatatkan 11 orang tewas di Amerika Serikat disebabkan inflator kantong udara Takata Corp pecah. Jumlah korban tewas ini merupakan terbesar, yang menyebabkan langsung diberlakukan auto recall, demi keselamatan.
Secara total, tercatatkan airbag 'cacat' itu sudah menewaskan 16 orang, termasuk lima di Malaysia. Kondisi ini mendorong penarikan hampir 100 juta inflator kantung udara di seluruh dunia dengan lebih dari selusin mobil.
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) AS mengatakan, baru-baru ini seorang wanita 50 tahun meninggal setelah kecelakaan di Riverside County, California. Wanita itu mengendarai Honda Civic model 2001 yang pertama kali di-recall pada 2008 dan tidak pernah diperbaiki.
Kematian pertama kali di AS yang dilaporkan akibat inflator Takata, menelan seorang pelajar SMA berusia 17 tahun meninggal di Texas pada Maret. Kabarnya, dia melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi yang menyebabkan kecelakaan.
Dari airbag 'cacat' itu, sampai saat ini sekitar 11,4 juta inflator mobil telah diperbaiki di Amerika Serikat. Dan lebih dari 20 juta inflator mobil tidak bisa diperbaiki.
Honda mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lebih dari 20 pemberitahuan recall dikirimkan selama hampir delapan tahun untuk pemilik kendaraan yang terdaftar.
Sembilan dari 11 kematian di AS telah dilaporkan pada Honda model 2001-2003 dan kendaraan Acura yang pada Juni lalu, diungkap NHTSA tergolong berisiko tinggi. Sebanyak 313.000 kendaraan diidentifikasi pada Juni lalu dengan 50 persen dari kantong udara inflator berbahaya.
Juru bicara Takata Jared Levy mengatakan tragedi kecelakaan tersebut mendorong pentingnya menggantikan inflator airbag mereka pada mobil-mobil yang telah di-recall.
Sebelumnya Honda mengatakan, sudah memperbaiki lebih dari 70 persen dari 1,08 juta kendaraan dengan inflator yang dianggap berisiko tinggi.
Takata kini tengah mencari investor untuk membantu membayar kewajiban besar dari auto recall terbesar di dunia tersebut. Lima penawar yang merupakan kreditur pembuat kantung udara dan pelanggan, akan bertemu dengan Takata bulan ini di New York. [Reuters]