Suara.com - Dengan banderol Rp117,7 juta, harga jual Renault Kwid beririsan dengan jejeran kendaraan di segmen mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang dikuasai pabrikan Jepang. Aliansi Renault dengan Nissan yang telah berjalan 17 tahun membuat mereka berani melakukan itu.
LCGC, yang kini dijual dengan rentang harga Rp100-150 juta, adalah segmen yang mendapat insentif pajak dari pemerintah karena diproduksi di dalam negeri dengan kandungan komponen lokal tinggi. Syarat lain untuk mendapatkan insentif fiskal tersebut adalah kapasitas mesin maksimal 1.2 l untuk mesin bensin.
Segmen yang seluruhnya diisi merek Jepang itu kini segmen mobil termurah di negeri ini dan telah menjadi salah satu segmen terlaris di pasar otomotif Indonesia. Pangsa pasar LCGC saja telah mencapai 20,29 persen sepanjang Januari-September 2016, menurut data Gaikindo.
Adapun para 'pemain' di segmen ini antara lain Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Datsun Go+ Panca, serta Honda Brio Satya.
Kwid, mobil murah Renault bermesin 1.0 l yang diimpor utuh dari India, lalu masuk dengan harga jual yang menyenggol LCGC. Terakhir kali merek-merek Jepang disenggol di pasar favorit adalah saat Chevrolet menghadirkan Spin di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) dan akhirnya pabrik perakitan Spin di Indonesia tutup karena tak kuat bersaing dengan merek-merek Jepang.
Renault sendiri optimistis kuat menahan gempuran merek-merek Jepang karena aliansinya dengan Nissan.
"Jujur, Renault itu memanfaatkan keberadaan Nissan di Indonesia. Jadi kita memang memanfaatkan aliansi ini, makanya kita melihat celah pasar (yang bisa dimanfaatkan) di mana," kata Sales and Marketing Division Head PT Auto Euro Indonesia Ario Soerjo pascapeluncuran Kwid, Rabu (19/10/2016) di Jakarta.
Di Indonesia, servis mobil Renault dapat dilakukan di delapan diler Nissan terpilih. Dengan kedatangan Kwid, Ario mengatakan bahwa Renault berencana menambah jumlahnya menjadi 16 diler Nissan pada 2017.
"Kami juga ingin menambah delapan diler Renault pada tahun depan," papar Ario lagi. Adapun jumlah diler Renault di seluruh Indonesia saat ini, menurut laman daring resmi mereka, berjumlah 14 outlet.
Dengan jumlah jaringan penjualan yang masih sedikit, Renault pun tak pasang target tinggi. Kwid cuma ditargetkan terjual 800 unit pada tahun depan.
"Target kami setahun mungkin sama dengan penjualan mobil LCGC sehari," pungkas Ario.