Toyota, BMW, dan satu pabrikan yang dirahasiakan namanya berpartner dengan perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi, Nauto. Kerjasama ini dijalin untuk riset dan pengembangan mobil autokemudi masing-masing merek.
Chief Executive Officer Nauto Stefan Heck, saat diwawancarai Reuters pada Jumat waktu San Francisco, Amerika Serikat, menjelaskan pabrikan-pabrikan otomotif itu bakal menggunakan kamera dan sistem kecerdasan artifisial milik Nauto di mobil uji mereka.
Data-data yang didapat dari perangkat tersebut akan dipakai menganalisis kebiasaan mengemudi, persimpangan yang sulit, hingga kemacetan jalan raya untuk menyempurnakan mobil autokemudi mereka.
Teknologi Nauto sendiri saat ini sudah digunakan oleh perusahaan-perusahaan transportasi, antara lain taksi Citywide di 'Negeri Paman Sam'. Taksi tersebut memakai kamera dan sistem kepintaran buatan seharga 400 dollar AS (Rp5,18 juta) produksi Nauto yang dapat mendeteksi perilaku mengemudi tak aman dan memberi peringatan.
Ke depannya, Nauto berencana membuat peranti lunak yang terintegrasi dengan mobil untuk menggantikan perangkat keras yang saat ini digunakan.
Lebih lanjut, selain digandeng oleh tiga perusahaan otomotif, teknologi Nauto juga dirangkul oleh korporasi asuransi Allianz. Perusahaan asal Jerman itu memanfaatkan perangkat Nauto untuk memperhitungkan risiko mengemudi serta menghindari pengajuan klaim 'cacat'.