Industri TI Mobil Autokemudi Bisa Bernilai Lebih dari Rp65 T

Sabtu, 24 September 2016 | 14:06 WIB
Industri TI Mobil Autokemudi Bisa Bernilai Lebih dari Rp65 T
Ilustrasi mobil autokemudi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayangkan sebuah mobil yang mampu berjalan sendiri menuju lokasi tujuan, dan Anda tinggal duduk diam di dalamnya. Banyak waktu untuk melakukan hal lain di luar mengemudi.

Sehubungan dengan itu, para ahli percaya mobil autokemudi secara perlahan akan menjejalkan berbagai fitur dan konten pendukung untuk keperluan pekerjaan, hiburan, maupun navigasi. Industri teknologi informasi (TI) mobil autokemudi pun akan terdorong untuk berkembang melebihi batas imajinasi.

General Manager of The Transportation Solutions Division Intel, Elliot Garbus menilai, dalam jangka panjang, nilai industri tersebut bisa mencapai setidaknya 5 miliar dolar AS (sekitar Rp65,3 triliun). Sementara dalam jangka pendek, mobil autokemudi diramalkan Garbus akan banyak berkutat pada fitur dan konten yang bisa membuat sang pengendara merasa aman saat berada di balik lingkar kemudi.

Pasalnya pula, survei terkini dari AAA mengungkapkan bahwa 75 persen responden masih tak terlalu percaya terhadap kemampuan mobil ini. Maka, fitur seperti peta atau layar yang menunjukkan apa yang dilihat oleh radar, kamera dan sensor lidar, dinilai akan membantu transisi dari mobil konvensional ke mobil autokemudi.

"Kepercayaan terhadap mobil autokemudi harus terlebih dahulu dibangun," kata Garbus, seperti dikutip dari Automotive News, Jumat (23/9/2016).

Selanjutnya, saat orang-orang sudah merasa aman berada di dalam mobil autokemudi, fitur yang diyakini bakal berkembang adalah fitur hiburan seperti musik, video streaming, navigasi canggih, surat elektronik, atau koneksi internet 5G dalam kendaraan.

"Servis-servis yang berguna untuk infotainment dalam kabin, kehidupan profesional, atau pun (hal lain) yang menjadi nilai tambah," kata Garbus.

Berkaitan dengan itu, peranti lunak juga harus terus diperbarui melalui metode 'over-the-air', demi memberikan fitur dan konten yang mengikuti perubahan kebiasaan pengguna kendaraan.

"Anda akan selalu membutuhkan sistem yang segar dan sesuai zaman," tukas Phillip Eyler, President of The Connected Car Division Harman International Industries.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI