Suara.com - Banderol mobil listrik Chevrolet Bolt telah resmi dirilis. Setelah dikurangi insentif pajak, harga varian terendah Bolt cuma 2.995 dollar AS (sekitar Rp394,4 juta). Harga ini lebih murah dari rata-rata harga mobil baru di Amerika Serikat.
Chevrolet, seperti dilaporkan Reuters pada Selasa (20/9/2016), harga Bolt sebelum insentif pajak adalah 37.495 dollar AS (Rp493 juta). Adapun besar insentif yang diberikan 'Negeri Paman Sam' untuk mobil listrik mencapai 7.500 dollar AS (Rp98,6 juta).
Meski merupakan mobil listrik, harga Bolt amat terjangkau untuk pasar Amerika Serikat. Pasalnya, kisaran mobil baru di AS pada Agustus saja telah menyentuh 34.143 dollar AS (Rp448,9 juta).
Jika diperbandingkan dengan kisaran harga mobil di pasar otomotif Indonesia, insentif pajak dari pemerintah AS membuat Bolt lebih murah dari Honda HR-V varian teratas yang di Jakarta bernilai jual Rp398,8 juta, juga varian terbawah Nissan X-Trail yang dilabeli Rp395 juta.
Bolt sendiri baru akan resmi mengaspal di AS pada akhir tahun ini. Dalam kondisi penuh, baterai listriknya memiliki jarak tempuh 283 mil atau 383 km.
Bolt akan menjadi lawan berat dari calon mobil listrik murah milik Tesla, Model 3. Model 3 diklaim mempunyai jarak tempuh 215 mil atau 346 km, dengan kisaran harga yang tak terlalu berbeda dari Bolt.
Promosi Chevrolet untuk Bolt sendiri semakin gencar. Pabrikan ini telah membuat laman daring khusus yang di dalamnya para konsumen bisa menghitung jarak tempuh harian mereka plus penghematan yang terjadi jika beralih menggunakan Bolt.