Suara.com - Volkswagen Group (VW) menggandeng mantan agen keamanan top Israel untuk mengembangkan dan menciptakan mobil anti retas. Misi itu dilakukan oleh anak perusahaan baru yang bernama CyMotive Technology. Sosok yang dirangkul oleh VW bukan orang sembarangan.
Ia, seperti diberitakan CNN Money, Kamis (15/9/2016), bernama Yuval Diskin. Diskin ialah mantan direktur Israel Security Agency, dikenal dengan nama 'Shabak' di Israel, yang telah pensiun sejak 2011.
Sebagai gambaran, Israel Security Agency sendiri dapat diperbandingkan dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) milik Amerika Serikat.
Sang mantan direktur Shabak itu tak sendiri. Ada pula dua ahli keamanan asal Israel, Tsafrir Kats serta Tamir Bechor. Ketiganya akan membantu VW dan CyMotive Technology untuk membangun teknologi keamanan siber bagi mobil-mobil modern yang semakin terkoneksi dengan internet.
"Agar kami bisa mengatasi berbagai tantangan di dekade-dekade yang akan datang, kami harus memperluas kemampuan kami di bidang keamanan siber agar secara sistematis dapat meningkatkan keamanan mobil serta konsumen kami," kata Head of Electronics Development VW Group Volkmar Tanneberger.
Sebanyak 40 persen saham CyMotive Technology, tulis laman daring Fortune, akan dimiliki oleh VW. Sisanya, 60 persen, diberikan pada Diskin, Kats, juga Bechor.
Dalam tiga tahun terakhir, para ahli teknologi maupun 'hacker' memperlihatkan berbagai cara dan kemungkinan untuk meretas mobil-mobil yang terkoneksi dengan internet. Rem bisa diputus, mesin mampu dimatikan, mobil bisa diarahkan ke luar jalur, atau sistem elektronik mampu diacak-acak.
Tahun lalu, Chrysler terpaksa menarik 1,4 juta unit kendaraan setelah mengetahui mobil mereka bisa dikendalikan dari jarak jauh.