Suara.com - Volvo, pabrikan mobil premium asal Swedia, merangkul Autoliv untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture). Perusahaan tersebut bakal membuat peranti lunak (software) untuk mobil autokemudi.
"Dengan menggabungkan pengetahuan dan sumber daya kami, kami akan menjadi pemimpin di bidang peranti lunak mobil autokemudi. (perusahaan patungan) ini juga membuat kami bisa lebih cepat memperkenalkan teknologi tersebut pada konsumen kami," kata Chief Executive Hakan Samuelsson dalam konferensi pers Selasa (5/9/2016) seperti dikutip dari Reuters.
Sama seperti Volvo, Autoliv juga merupakan korporasi asal Swedia. Autoliv merupakan pengembang dan pemasok fitur-fitur keamanan pada kendaraan.
Perusahaan gabungan antara Volvo dan Autoliv sendiri diproyeksikan untuk beroperasi mulai awal 2017 dengan total karyawan 400 orang, dan akan menjadi 600 pekerja dalam jangka menengah. Nantinya, mereka akan mengembangkan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) serta Autonomous Drive (AD) systems untuk digunakan pada mobil-mobil Volvo.
Autoliv juga diberikan hak untuk menjual kedua teknologi tersebut pada pabrikan lain dengan keuntungan yang dibagi dua dengan Volvo.
Model kendaraan pertama dengan teknologi ADAS diperkirakan akan dipasarkan pada 2019, sedangkan teknologi AD systems baru bakal siap pada 2021.
Membuat perusahaan patungan dengan Autoliv bukanlah gebrakan pertama Volvo dalam mempersiapkan kendaraan autokemudi. Pada bulan lalu, pabrikan yang sejak 2010 dimiliki oleh Zhejiang Geely Holding Group China itu menyetujui aliansi senilai 300 juta dollar AS (Rp3,93 T) dengan Uber untuk menciptakan mobil autokemudi.