Suara.com - Jeep resmi masuk dan mencoba peruntungan di pasar India. Langkah ini terkait target Jeep menjual 2 juta unit per tahun secara global pada 2019.
Dengan penduduk sekitar 1,2 miliar jiwa, India diakui sebagai pasar yang tak bisa dilepaskan oleh pabrikan yang menjadi bagian dari Fiat Chrysler Group itu. Jeep sendiri awalnya ingin masuk ke India pada 2015 silam, tapi kemudian mereka menundanya setahun.
Mulai pekan lalu, menurut Automotive News, Senin (5/9/2016), Jeep mulai memasarkan model Wrangler dan Grand Cheeroke yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) terlebih dahulu ,dengan banderol tiga kali lipat lebih mahal dari harga di 'Negeri Paman Sam'. Hingga 2017 nanti, Jeep fokus menjual produk impor dengan harga tinggi dan volume kecil sebelum mulai melokalisasi produksi sport utility vehicle (SUV), berharga lebih terjangkau seperti Compass dan Renegade.
SUV di segmen A milik Jeep juga sedang dipertimbangkan untuk dirakit dan dipasarkan di Hindustan.
"Inti dari pasar India masih pada mobil berbanderol sangat murah yang didominasi oleh pabrikan lokal. Saat pabrikan global mempenetrasi pasar ini, mereka bahkan harus melakukannya dengan platform yang berharga rendah," kata Head of Jeep Brand Michael Manley.
"Ekonomi India akan tumbuh dan berkembang dengan sangat kuat ke depannya, karena itulah kami harus berada di sini. Akan tetapi, volume dalam kurun waktu relatif pendek memang akan terbatas sekali," lanjutnya.
Jeep sendiri, sejak tahun lalu, telah membentuk joint venture dengan pabrikan lokal Tata Motors untuk membangun pabrik perakitan di Ranjangaon, India. Total investasi yang dibenamkan mencapai 280 juta dolar AS atau sekitar Rp3,69 triliun.
Selain untuk pasar India, SUV rakitan Jeep di India juga akan diekspor ke berbagai negara.