Suara.com - Parkir paralel sering kali menjadi momok menakutkan bagi para pengemudi, baik laki-laki maupun perempuan. Ketidakcakapan memarkirkan mobil secara paralel menyebabkan berbagai kerugian, mulai dari kemungkinan mobil lecet, sampai bisa mengganggu lalu lintas.
"Parkir paralel ada tekniknya. Kalau mau parkir paralel, jangan buru-buru," ungkap pereli nasional Rifat Sungkar, saat ditemui Suara.com beberapa waktu lalu di Tangerang, Banten.
Menurut Rifat, yang pertama kali harus dilakukan adalah mencari tahu apakah ruang di antara dua mobil di samping kendaraan kita cukup sebagai lahan parkir. Untuk mengetahuinya, dia menyarankan berhenti dulu di antara dua mobil tersebut.
"Kalau 'muka' mobil belakang kelihatan di kaca spion, peluang (bisa parkir paralel) besar," ucapnya.
Setelah itu, menurut Rifat lagi, majulah untuk menyejajarkan mobil kita dengan mobil depan, dengan jarak yang tak terlalu rapat. Kemudian mundurlah perlahan.
"Pertanyaannya adalah: kapan kita harus belokkan kemudi? Kuncinya, saat pilar B mobil kita melewati bemper belakang mobil depan, baru belok penuh," ujar Rifat.
Setelah itu, tambah Rifat, bantinglah setir ke arah berlawanan, begitu ujung depan mobil kita melewati bemper belakang mobil depan.
"Belokkan dulu bannya, baru jalan. Kesalahan utama saat parkir adalah ban dibelokkan sambil jalan. Itu akan menghabiskan tempat," pungkas laki-laki yang juga Duta Mobil Penumpang Mitsubishi Indonesia itu.