Filipina Berencana Jadi Basis Produksi Mobil Otonom pada 2019

Jum'at, 26 Agustus 2016 | 16:27 WIB
Filipina Berencana Jadi Basis Produksi Mobil Otonom pada 2019
Ilustrasi salah satu konsep mobil otonom. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perusahaan Filipina, Ayala Corporation, bersiap menjadikan negaranya sebagai basis produksi mobil otonom untuk kawasan Asia Tenggara pada 2019. Ayala Corporation kini sedang bernegosiasi serius dengan lebih dari tiga pabrik otomotif untuk membentuk sebuah joint venture (perusahaan gabungan).

Pembicaraan itu sendiri dilakukan oleh salah satu unit bisnis Ayala, AC Industrial Technology Holdings.

Chief Executive Officer AC Industrial Technology Holdings, Arthur Tan, dalam wawancara dengan Asian Nikkei Review pada 23 Agustus, menyatakan telah menyiapkan dana 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,32 triliun sebagai investasi awal. Nominal tersebut adalah 50 persen dari investasi yang diperlukan oleh joint venture yang nanti terbentuk.

 
Sejauh ini, Tan menolak menyebutkan nama-nama pabrikan otomotif yang akan digandeng kelak. Meski demikian, ia sempat menjelaskan bahwa pembicaraan dengan Volkswagen yang telah dilakukan sejak 2013 masih terus terjadi hingga saat ini.

Yang jelas, Tan berharap kesepakatan mengenai joint venture ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat, agar dapat menjadikan Filipina sebagai basis produksi mobil otonom dalam tiga tahun. Ia juga menegaskan bahwa AC tidak berniat membuat mobil konvensional yang telah banyak dibuat di Thailand, Indonesia, Malaysia.

"Kami melihat kesempatan saat industri otomotif sendiri saat ini sedang dalam masa peralihan. Sementara fasilitas manufaktur yang ada saat ini belum mendukung untuk memproduksi kendaraan generasi masa depan," tukasnya.

Proyeksi bisnis dan penanaman modal Ayala sendiri didukung dengan rencana pemerintah Filipina mendorong sektor manufaktur, termasuk otomotif, untuk melipatgandakan lapangan kerja di negara tersebut.

Tahun lalu, pemerintah Filipina mengumumkan pemberian insentif senilai total 600 juta dolar AS atau Rp7,9 triliun untuk tiga pabrikan otomotif yang akan memproduksi 200 ribu unit dalam enam tahun ke depan. Toyota dan Mitsubishi disebut-sebut sebagai dua di antara yang menerima insentif tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI