Suara.com - Uber, perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online, berencana mengucurkan investasi sebesar 500 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp6,5 triliun, untuk mengembangkan peta digital global.
Peta ini akan membantu Uber lepas dari ketergantungan terhadap peta digital Google Maps dan akan memainkan peran kunci dalam pengembangan teknologi mobil nirawak di masa depan.
Perusahaan yang bermarkas di San Francisco itu sejauh ini telah berhasil memetakan jalan-jalan di AS dan Meksiko dan mengumpulkan foto-foto yang diperlukan untuk membuat peta yang lengkap. Uber mengatakan akan mulai memetakan negara lain dalam waktu dekat.
Uber sendiri telah memperoleh suntikkan dana dari sejumlah investor, termasuk beberapa perusahaan otomotif seperti Toyota, dan dana itu akan digunakan untuk mengembangkan teknologi baru termasuk pemetaan dan mobil nirawak.
Uber kini telah beroperasi di 60 negara dan saat ini telah melayani lebih dari 2 miliar perjalanan di seluruh dunia.
Sejauh ini aplikasi Uber masih bergantung pada aplikasi Google Maps. Meski Google sendiri adalah salah satu investor awal Uber, tetapi kedua perusahaan selalu enggan bekerja sama dan bahkan menjadi rival dalam pengembangan mobil nirawak.
Tahun lalu Uber telah memboyong seorang pakar peta digital, Brian McClendon yang sebelumnya ikut mengembangkan Google Maps serta Google Earth.
Uber Kucurkan Rp6,5 Triliun untuk Lepas dari Google Maps
Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 01 Agustus 2016 | 11:05 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Update Google Maps Ini Bikin Pengendara Girang, Fitur Berfaedah Apa yang Akan Hadir?
29 November 2024 | 19:11 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 21:25 WIB
Otomotif | 20:30 WIB
Otomotif | 19:32 WIB
Otomotif | 19:11 WIB
Otomotif | 18:10 WIB
Otomotif | 17:42 WIB
Otomotif | 17:30 WIB
Otomotif | 16:50 WIB
Otomotif | 16:32 WIB