Infografis
Salah satu masalah yang menghantui mobil-mobil lawas saat bepergian jauh adalah overheat (mesin terlalu panas). Indikator suhu mesin yang berada di 'zona merah' menjadi momok yang menakutkan, termasuk di masa mudik Lebaran seperti saat ini.
Chief Consultant Safety Defensive Consulting Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan bahwa overheat terjadi karena sistem pendinginan yang tak berjalan lancar. Umumnya, masalah terjadi pada kondisi radiator maupun air radiator yang jelek, kipas mesin tidak berjalan, serta aliran air yang tak lancar karena thermostat atau water pump rusak.
Pengecekan kondisi dan servis radiator sebelum mudik karena itu menjadi kewajiban bagi mobil-mobil tua yang ingin dibawa mudik. Selain itu, dianjurkan pula memakai radiator coolant (cairan khusus radiator) alih-alih air biasa.
"Temperatur mesin yang panas itu, kan, akan mendidihkan air biasa sedangkan radiator coolant mengandung senyawa kimia yang fungsinya mendinginkan," kata Sony di Jakarta, baru-baru ini.
Lantas, apa yang mesti dilakukan saat semua itu luput Anda lakukan dan mesin overheat saat mudik? Langkah pertamanya, menurut Sony, adalah langsung meminggirkan kendaraan secepat mungkin dan mematikan mesin.
Kemudian, mau tak mau bersabarlah menunggu mesin dingin. "Begitu mesin dingin, cek penyakitnya di mana. Apakah kipasnya, kondisi radiatornya, atau airnya sudah jelek," ucap Sony.
Ia lalu menyarankan agar pemudik mencari tahu posko atau bengkel siaga terdekat yang disediakan oleh agen tunggal pemegang merek kendaraan Anda. Hal itu bisa dilakukan dengan mencari di Google Maps, menghubungi hotline yang disediakan, atau 'berselancar' di mesin pencari internet.
"Saat mesin sudah dingin, tidak apa-apa berjalan lagi. Tapi langsung menuju posko atau bengkel siaga terdekat. Manfaatkan fasilitas yang sudah disediakan oleh produsen mobil," tukasnya.
