Suara.com - Distribusi masif Honda BR-V yang baru dimulai Januari tahun ini membuat sport utility vehicle, khususnya di kelas terbawah, sedang menjadi salah satu pusat perhatian. Tetapi, 'pemain lama' di segmen ini tak tinggal diam.
Kehadiran BR-V melengkapi eksistensi compact SUV Honda, HR-V, yang lebih dulu hadir. Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Januari-Mei 2016, BR-V langsung membuat transaksi jual-beli LSUV naik 78,42 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 59.047 unit.
BR-V sendiri berkontribusi 45,87 persen dengan penjualan 27.085 unit. Peran BR-V dalam mengangkat pasar SUV di Indonesia juga diakui oleh lawan-lawannya.
"Memang SUV pasarnya sedang ramai dengan hadirnya Honda HR-V dan BR-V," kata Marketing and Customer Relation Head PT. Astra International-Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso di Jakarta, awal pekan ini.
Daihatsu adalah salah satu pionir LSUV dengan menghadirkan Terios sejak 2007. Penjualan Terios pada tahun ini sendiri, jika melihat data Gaikindo, turun.
Aktivitas jual-beli 'saudara kembar' Toyota Rush tersebut selama lima bulan pertama tahun initurun 5,82 persen dibanding periode yang sama pada 2015 menjadi 5.928 unit. Meski begitu, Hendrayadi menolak mengatakan Terios tertekan oleh BR-V.
Menurut Hendrayadi, di tengah kehadiran model baru, capaian penjualan Terios pada tahun ini mampu stabil di kisaran 1.100 unit tiap bulannya.
"Kami melihat model-model baru menambah pasar, tapi penjualan kami tetap. Hanya saja karena mereka (Honda) penjualannya banyak pangsa pasar kami tertekan," kata dia.
Daihatsu memang melancarkan 'serangan balik' sejak awal tahun sebagai 'jawaban' atas kehadiran BR-V. Pada Februari, Terios Custom hadir.
Menurut Executive Coordinator Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor Rokky Irvayandi, Terios Custom kini telah menyumbang rata-rata 150 unit dari total penjualan Terios per bulan.