Ini 'Senjata' Daihatsu Dorong Penjualan

Rabu, 29 Juni 2016 | 15:03 WIB
Ini 'Senjata' Daihatsu Dorong Penjualan
Logo Daihatsu (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daihatsu menjanjikan program kredit ringan bagi para calon konsumen mereka pada Agustus nanti. Program kredit itu bakal menjadi 'senjata' Daihatsu mendorong penjualan pada paruh kedua 2016.

Marketing and Customer Relation Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso menjelaskan, paket-paket kredit terjangkau adalah kunci Daihatsu dalam memasarkan dan menjual model-modelnya. Pasalnya, sebagian besar konsumen Daihatsu membeli dengan kredit.

"Hampir 85% dari penjualan kami memakai kredit. Kalau kami tidak menyediakan itu (paket kredit mudah) maka kami akan sulit menjual," ucapnya di sela-sela acara buka puasa bersama, Selasa (28/6/2016) malam di Jakarta.

Menurut Hendrayadi, Daihatsu sudah menyusun program kredit ringan yang berlangsung pada Juni-Juli, untuk mendorong penjualan menjelang dan pascaLebaran. Melalui program tersebut, konsumen Daihatsu dapat memiliki Daihatsu dengan cicilan mulai Rp1 juta-an dengan tenor tujuh tahun. Pada Agustus, Daihatsu berencana membuat program serupa.

"Uang muka tidak boleh diutak-atik karena dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menetapkan 20%. Yang bisa kami mainkan adalah perpanjangan tenor, kemudahan membayar cicilan seperti bebas sebulan-dua bulan, atau bunganya diturunkan," terangnya memberi gambaran.

"Untuk bunga ini kami masih harus lihat setelah Lebaran situasi dan kondisi suku bunga bagaimana," lanjut dia.

Berdasarkan data PT Astra Daihatsu Motor, penjualan retail Daihatsu selama Januari-Mei 2016 naik 3% dibanding periode yang sama setahun sebelumnya (Year on Year) menjadi 72.607 unit. Sementara itu, transaksi jual-beli wholesales secara Year on ear turun 3% menjadi 72.782 unit.

Pangsa pasar Daihatsu di pasar mobil nasional di lima bulan pertama tahun ini sekitar 16,5%. "Target kami di akhir tahun nanti adalah mencapai pangsa pasar 15-15,5%," tegas Hendrayadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI