Suara.com - Pasar hatchback kecil atau city car banyak 'dimakan' oleh mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) hingga penjualannya menurun tajam. Kia pun putar otak menyelamatkan Picanto, city car yang sebenarnya paling mereka andalkan untuk meraup mayoritas penjualan.
Semua itu, kata Direktur Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia Hartanto Sukmono belum lama ini di Jakarta, terjadi karena secara desain sebenarnya LCGC juga merupakan city car, tapi berbanderol lebih murah.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Januari-Mei 2016 memang menunjukkan transaksi jual-beli city car drop 49,4% dibanding periode yang sama tahun lalu, dari 16.924 unit menjadi 8.564 unit. Sementara, Picanto 'terjun' 80,03%, dari 691 unit menjadi 138 unit. Penjualan Kia secara total menukik 59,6%, dari 1.490 unit ke 602 unit.
"Karena itu, saat ini kami sedang melakukan restrukturisasi secara keseluruhan untuk (varian-varian) Picanto," ucap Hartanto.
Adapun 'korban' restrukturisasi tersebut varian Picanto Morning. "Kami tak menjual Picanto Morning lagi," kata Hartanto.
Picanto Morning diluncurkan pada 2014 dengan harga Rp128 juta, hanya sedikit di atas varian-varian teratas LCGC. Kia pada saat itu mengatakan, city car 1.0 liter ini menyasar konsumen yang menginginkan city car nyaman namun berbanderol tak jauh dari LCGC.
Pascapenghapusan Picanto Morning, Kia kini sedang memperhatikan ketahanan empat varian Picanto 1.2 liter, yakni Picanto MT, AT, AT Option, dan Platinum yang memiliki rentang harga Rp144-207 juta. "Kami belum tahu apakah nanti yang terbanyak akan datang dari varian bawah atau yang atas. Kami akan lihat penerimaan pasarnya bagaimana," jelas Hartanto.