Mengemudi jarak jauh saat mudik bisa memakan waktu puluhan jam. Pengendara mobil akan duduk dalam waktu lama hingga melebihi toleransi kemampuan tubuhnya.
Karena itu, untuk mendukung keselamatan dan keamanan, segala aspek perlu diperhatikan termasuk posisi mengemudi. Salah satu teknik mengemudi adalah bagaimana posisi tangan yang benar di atas setir.
Tidak main-main, hal ini bisa mempengaruhi refleks sang pengendara yang akan sangat diperlukan saat perjalanan jarak jauh. Banyak orang mengira posisi tangan saat mengemudi itu adalah 10-2 yaitu tangan kiri di jarum jam 10 dan tangan kanan di jarum jam 2. Padahal, itu sudah tak berlaku lagi.
"Sejak 2011 tidak boleh lagi '10-2' tapi '9-3'. Ini karena di posisi '10-2' tangan ada di atas jantung. Kalau mengemudi lebih dari satu jam, aliran darah kurang lancar dan mempengaruhi refleks kita," kata Chief Consultant Safety Defensive Consulting Indonesia (SDCI) Sony Susmana di acara Mudik Cerdas yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Setiap empat jam sekali, beristirahatlah selama 35 menit sampai satu jam. Salah satu aktivitas yang harus dilakukan saat istirahat adalah keluar mobil dan meregangkan otot-otot dalam posisi berdiri selama lima menit saja.
"Perlancar aliran darah. Keluar mobil dan lakukan aktivitas peregangan di leher, tangan, pinggang, kaki. Lima menit selesai," ucap Sony.
Selain itu, ia mengingatkan agar saat memegang setir tangan jangan pernah sepenuhnya lurus, harus membengkok sedikit. Posisi tangan yang lurus membuat cepat lelah dan berpotensi menyebabkan cedera saat terjadi tubrukan.