Tren permintaan yang melonjak tinggi menjelang Lebaran diklaim masih mewarnai pasar sepeda motor. Meski begitu, pada tahun ini pabrikan roda dua tetap harus 'mengelus dada' karena secara volume, total penjualan akan tetap rendah.
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor Margono Tanuwijaya memperkirakan penjualan retail Juni yang notabene sebulan menjelang Lebaran akan naik lebih dari 20 persen. Ia mengklaim konsumsi masyarakat mendekati hari raya Idul Fitri, yang jatuh pada 6 Juli, masih tetap tinggi, termasuk untuk sepeda motor.
"Tapi, penjualan bulan-bulan sebelumnya pada tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu. Jadi, meskipun secara persentase naik, volume absolut lebih rendah (dibanding periode sama pada 2015)," terang Margono di Jakarta, baru-baru ini.
Ia memaparkan bahwa penjualan retail di pasar sepeda motor sepanjang Januari hingga Mei saja tak pernah menyentuh 400 ribu unit. Hal ini berbeda dengan capaian wholesales yang terdapat dalam data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Adapun aktivitas jual-beli retail pada Mei, kata Margono, berkisar di 339 ribu unit, sedikit turun dibanding April. "(Hal itu karena) kapasitas produksi datar sedangkan permintaan fluktuatif, sehingga sebagai antisipasi Lebaran distribusi diperbanyak di awal," jelas Margono.
"Kenaikan 20 persen akan ada di penjualan retail, tidak akan bisa dilihat di penjualan wholesales," tutup Margono.
Data AISI sendiri menunjukkan wholesales di lima bulan pertama secara berturut-turut adalah 416.263 unit, 524.864 unit, 563.341 unit, 478.036 unit, serta 461.506 unit. Secara akumulatif, bobot pasar 'kuda besi' nasional pada periode ini mencapai 2.444.010 unit, turun 5,98 persen dibanding rentang waktu yang sama tahun lalu.