Suara.com - Honda Freed yang sedang dalam masa damai di segmen multi purpose vehicle (MPV) menengah kini ditantang oleh kedatangan Toyota Sienta. Dengan mengusung desain MPV mengotak (boxy) yang sama, Sienta pun dijuluki 'Pembunuh Freed'.
Lantas, bagaimana Honda menyikapi kompetitor baru tersebut? Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengungkapkan saat ini internal Honda sedang membahas tentang Freed.
"Tapi belum final, saya belum bisa mengatakan (apa strateginya)," ujarnya di tengah-tengah acara uji kendara New Brio Satya dan New Brio RS, 2-3 Juni di Bogor, Jawa Barat.
Meski demikian, Honda mengisyaratkan belum pasti menyerang balik Sienta dengan agresif. Menurut Jonfis, model MPV berdesain kotak bukanlah kegemaran utama masyarakat Indonesia.
Tapi bukan itu alasan terbesar Honda masih menimang-nimang bagaimana masa depan Freed. Pertimbangan paling vitalnya adalah, dengan harga MPV menengah yang terus meningkat dari tahun ke tahun, segmen konsumen Freed yang dahulu kosong kini sudah diisi oleh model-model Honda lainnya yakni Mobilio dan BR-V.
"(Dasar utama) konsumen membeli bukan soal desain MPV boxy itu, tapi soal uangnya. Pasarnya sudah banyak ke Mobilio dan BR-V. Makanya, (pembicaraan strategi) belum final," tandas Jonfis.
Adapun banderol Freed saat ini, menilik laman daring resmi Honda Indonesia, adalah Rp273,3-294,3 juta. Di sisi lain Sienta, yang akan mulai tersedia pada Juli, dipasarkan di rentang harga Rp230 - Rp295 juta per unit.
Pasar MPV menengah sendiri kecil. Pada 2014, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan segmen ini hanya berkontribusi 6,8 persen dari total pasar mobil nasional yang sebanyak 1.208.019 unit.
Pada 2015, volume dan pangsa pasarnya menurun. Mobil-mobil MPV menengah cuma mengumpulkan pembelian 56.640 unit atau setara dengan 5,59 persen bobot pasar roda empat nasional yakni 1.013.291 unit.
Sepanjang januari-April 2016, pangsa pasar segmen yang antara lain diisi Toyota Kijang Innova, Honda Freed, Toyota Sienta, serta Nissan Grand Livina itu berkontribusi 6,81 persen dari keseluruhan pasar mobil yang 351.947 unit.