Suara.com - PT. Honda Prospect Motor, agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia pada April lalu meluncurkan New Honda Brio RS dan New Honda Brio Satya. Kedua city car itu masih mengusung mesin bensin 1.2 liter i-VTEC yang terdapat pada varian lawas, tetapi HPM mengatakan keduanya kini bisa menyemburkan tenaga jauh lebih besar. Honda bahkan mengklaim dua mobil itu kini punya tenaga paling besar di antara para pesaing di kelasnya.
"Brio yang baru memiliki tenaga terbesar di kelasnya," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM Jonfis Fandy di Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Menurut Service Division Manager PT HPM Muhamad Zuhdi, kini daya dua Brio baru tersebut menjadi 90ps dari sebelumnya 88ps, sedangkan torsi terdongkrak dari 109 Nm ke 110 Nm.
Hasil tersebut bisa dicapai setelah Honda mengurangi friksi, bobot, plus sistem pendinginan pada mesin. Bagian-bagian yang disempurnakan oleh pabrikan ini adalah piston, main bearing, intake manifold, sampai water jacket.
Pada piston ditambahkan piston pattern coat berupa titik-titik hitam yang merupakan unsur molibdenum. Tujuannya adalah untuk mengangkat oli.
"Jadi, saat piston naik pada sisi silinder, terjadi pelumasan yang efektif sehingga kerja piston semakin lancar. Ketahanan piston terhadap keausan meningkat," papar Zuhdi pada acara uji kendara New Brio RS dan New Brio Satya.
Main bearing, yang terdapat pada poros engkol (crankshaft), juga diberikan mo shooting coating demi mereduksi gesekan. Selanjutnya adalah intake manifoad berbahan plastik.
"Tujuanya menurunkan bobot mesin. Jika beratnya berkurang, otomatis energi yang dihasilkan ruang bakar yang berupa tenaga menjadi semakin meningkat," sambung Zuhdi.
Modifikasi pamungkas pada mesin New Brio RS dan New Brio Satya ialah penyematan teknologi cooling control spacer (CCS) pada water jacket di blok mesin.
"CCS diterapkan untuk mempertahankan suhu cairan pendingin mesin agar panas tak berlebihan," tutup Zuhdi.