Suara.com - New Honda Brio RS dan New Honda Brio Satya diklaim telah dipesan lebih dari 6.000 unit, sebulan pascapeluncuran kedua model ini pada awal April. Brio Satya, yang mengisi segmen mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC), mendominasi.
"Sekitar 80 persen dari Brio Satya," tukas Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy di tengah acara uji kendara New Brio RS dan New Brio Satya, 1-2 Juni di Bogor. Sementara, New Brio RS yang mengisi segmen city car berkontribusi di kisaran 20 persen.
Ia menargetkan inden tersebut sudah terdistribusikan seluruhnya sebelum hari raya Idul Fitri tahun ini yang jatuh pada 6-7 Juli. Honda sendiri telah melakukan seremoni penyerahaan kunci kepada tujuh pemilik Honda Brio di Bogor pada Kamis (1/2/2016).
"Pada Juni ini distribusinya kami targetkan minimal sekitar 4.000 unit. Inden 6.000 unit kami harap pada sebelum Lebaran sudah terkirim," ucap Jonfis.
Dalam mengejar target ini, Honda menghadapi tantangan logistik. Pasalnya, pemerintah melarang hilir-mudik truk pengiriman barang pada sepuluh hari sebelum serta sesudah Lebaran.
"Memang saya tahu ada kendala logistik. Tetapi, kami coba distribusikan ke luar pulau dulu dan ada lembur juga untuk mengusahakan tercapainya target itu," lontar Jonfis.
Adapun New Brio RS dan New Brio Satya sama-sama menyandang mesin bensin i-VTEC 1.2 liter. Tenaga dan torsi puncaknya yakni 90ps, 110 Nm diklaim sebagai yang terbesar di kelasnya.
Untuk New Brio Satya, Honda meluncurkan satu varian baru yang bertransmisi CVT sebagai tipe teratas.
New Brio Satya dibanderol mulai Rp129,6-149,6 juta. Di sisi lain, New Brio RS diberi label harga Rp159,7-174,7 juta.