Suara.com - Uber, pada Rabu (1/6/2016), mengumumkan telah menerima investasi sebesar 3,5 miliar dolar Amerika Serikat dari Dana Investasi Publik Arab Saudi. Dana itu akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis internet asal AS tersebut.
Berkat curahan dana itu, Uber kini mengklaim memiliki nilai kekayaan hingga 62,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp852,8 triliun.
Kini Uber berencana menggunakan investasi itu untuk mengembangkan usahanya di dunia, termasuk di Timur Tengah dan Afrika Utara. Kawasan ini dinilai sebagai yang paling cepat berkembang oleh Uber.
Dengan masuknya dana itu, Yasir Al Rumayan, pengelola dana investasi publik Saudi akan masuk dalam dewan direksi Uber.
"Pengalaman kami di Arab Saudi adalah contoh bagus untuk menunjukkan bahwa Uber bisa menguntungkan penumpang, pengemudi, dan perkotaan. Kami akan bermitra untuk mendukung reformasi ekonomi dan sosial mereka," kata Travis Kalanick, direktur eksekutif Uber.
Sementara menurut Rumayan gelontoran investasi itu sesuai dengan Visi 2030 Arab Saudi yang ingin perekonomiannya tak lagi hanya bergantung pada minyak bumi.
Uber sendiri berencana berinvestasi sebesar 250 juta dolar atau sekitar Rp3,4 triliun di kawasan Timur Tengah, yang termasuk Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Israel, Yordania, Libanon, Bahrain, Qatar, dan Maroko.
Adapun di Arab Saudi sekitar 80 persen penumpangnya adalah perempuan. Di kerajaan itu perempuan memang dilarang mengemudikan kendaraan. (AFP/Phys.org)