Suara.com - Toyota harus memberhentikan kegiatan produksi di Jepang untuk sementara, setidaknya hingga pertengahan pekan ini. Penyebabnya adalah kebakaran yang melanda pabrik Advics Co, salah satu distributor komponen rem Toyota, pada Senin awal pekan ini.
Sebagaimana dilaporkan Japan Times pada Rabu (1/6/2016), salah satu pabrikan terpopuler di dunia itu harus menyetop aktivitas di sembilan pabrik perakitan mereka, sebagai dampak dari musibah di awal pekan. Toyota harus memberhentikan 14 dari total 29 lajur produksi di pabrik-pabrik tersebut.
Kompetitor Volkswagen (VW) di industri otomotif global itu memperkirakan, kegiatan perakitan baru akan benar-benar berjalan pada sore ini atau besok. Adapun kebakaran pabrik itu sendiri, seperti dilansir Bloomberg, membuat empat orang harus dimasukkan ke rumah sakit, di mana satu di antaranya cedera serius.
Sebelum ini, produsen kendaraan asal Jepang itu telah dua kali menyetop produksi pabrik dalam skala besar sepanjang lima bulan pertama 2016. Yang pertama adalah saat pabrik grup Aichi Steel Corp selaku distributor komponen mesin, transmisi dan sasis Toyota, terbakar pada Februari.
Setelah itu, ada bencana gempa bumi yang terjadi di Pulau Kyushu, Jepang, pada April, yang juga menimbulkan ekses serupa. Akibat gempa bumi itu, Toyota pun harus menunda pembuatan 80 ribu unit mobil mereka.