Suara.com - Teknologi otomotif saat ini sudah semakin cerdas. Para produsen mobil dunia kini terus mengembangkan teknologi autokemudi, yang memungkinkan mobil melaju sendiri, tanpa perlu awak. Pemilik mobil hanya jadi penumpang.
Google jadi pelopor dalam pengembangan mobil nirawak. Tak kurang dari Toyota, Mercedes Benz, Nissan, Tesla, Audi, BMW, dan Ford telah mulai mengembangkan teknologi yang sama.
Tetapi seperti tak ingin hanya mejadi ekor, Toyota baru-baru ini mulai mengembangkan teknologi baru. Alih-alih menggeser manusia dari kursi kemudi ke kursi penumpang seperti yang banyak dilakukan merek lain, produsen mobil terbesar di dunia itu menciptakan "malaikat pelindung", semacam kopilot tak terlihat yang akan mendampingi sopir ketika berkendara.
Sistem baru itu berfungsi seperti guru mengemudi ketika Anda sedang belajar menyetir. Ia duduk di samping Anda dan mengintervensi di saat-saat penting. Ia menginjak rem atau memutar setir ketika Anda tak fokus di momen genting.
Hanya bedanya, dia tak terlihat, seperti malaikat.
Toyota, seperti diular Digital Trends, menciptakan sistem baru ini untuk memberi kesempatan bagi manusia dan mesin bekerja sama. Sistem "malaikat pelindung" ini dikembangkan para ilmuwan Toyota memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial, komputer, dan teknologi robotik.
"Sama seperti sistem antilock braking dan rem darurat, kami sebenarnya menciptakan pengemudi virtual yang akan memastikan Anda tak mengalami kecelakaan dengan kadang-kadang mengambil kendali kemudi dari Anda," jelas Gill Pratt, CEO Toyota Research Institute.
Lembaga yang dipimpin Pratt mulai bekerja tahun 2015 lalu, setelah mendapat suntikan dana 1 miliar dolar Amerika Serikat dari Toyota. Mereka secara khusus meneliti tentang teknologi autokemudi, kecerdasan artifisial, dan teknologi robotik pada mobil.
Rencananya sistem "malaikat pelindung" ini akan mulai diuji coba dalam waktu dekat di sebuah simulator raksasa yang berlokasi di dekat Gunung Fuji, Jepang.
"Rencana kami adalah untuk melihat bagaimana manusia bereaksi ketika kendali mobilnya direbut, karena komputer lebih tahu dari mereka," jelas Pratt.