Pengurus Baru Gaikindo Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Mobil

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 30 Maret 2016 | 01:12 WIB
Pengurus Baru Gaikindo Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Mobil
Jajaran pengurus Gaikindo periode 2016/19 menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa (29/3) [Suara.com/Liberty Jemadu].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengubah Indonesia dari hanya sekedar pasar menjadi basis ekspor mobil di kawasan Asia Tenggara menjadi impian Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), demikian dikatakan jajaran pengurus baru asosiasi produsen mobil Indonesia itu dalam sebuah acara perkenalan di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Yohannes Nangoi, Presiden Direktur Isuzu Astra Motor yang pada Februari lalu terpilih sebagai Ketua Umum Gaikindo, mengatakan bahwa Indonesia harus mengalahkan Thailand sebagai pengekspor mobil nomor satu di Asia Tenggara dan tidak hanya menjadi pasar otomotif terbesar di kawasan.

"Pasar ekspor harus dikembangkan," kata Yohannes, "Hingga 2015 kemarin Indonesia berada di peringkat pertama penjualan mobil domestik, tetapi sayang ekspornya masih kalah dari Thailand."

Ia mengatakan bahwa ekspor Indonesia tahun lalu belum beranjak dari angka 200.000 unit, sementara Thailand sudah mencapai satu juta unit per tahun. Ia menargetkan bisa mengejar jumlah ekspor Thailand dalam waktu dua hingga tiga tahun mendatang.

Meski demikian Yohannes mengakui bahwa menjadikan Indonesia basis ekspor bukan pekerjaan mudah, apa lagi mengingat bahwa kebijakan ekspor lebih banyak diputuskan oleh para prinsipal, elit-elit produsen mobil di level tertinggi.

Dalam bentuk insentif

Karenanya Gaikindo mengatakan ambisinya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor harus didukung oleh pemerintah. Dukungan itu bisa dalam bentuk pemberian insentif, menarik lebih banyak investasi di industri komponen, dan peningkatan infrastruktur serta layanan pendukung ekspor, seperti pelabuhan.

Khusus soal insentif Gaikindo mendesak agar pemerintah menurunkan tarif pajak penjualan barang mewah (PPNBM) khusus bagi sedan kecil dan mobil tipe sport utility vehicle (SUV), agar tipe kendaraan yang dikembangkan di Tanah Air lebih bervariasi. Gaikindo meminta agar PPNBM untuk sedan kecil di bawah 1500 cc dan SUV diturunkan dari 30 persen menjadi 10 persen.

"Di Indonesia yang paling populer mobil multi purpose vehicle, sementara di negara lain (yang akan jadi tujuan ekspor) kan bukan hanya itu, ada juga sedan dan SUV," kata Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo.

Jongkie mengklaim jika pajak diturunkan, maka harga mobil akan semakin murah, jumlah penjualan akan semakin tinggi, dan prinsipal mengizinkan mobil-mobil tersebut di dalam negeri, sebelum akhirnya diekspor.

Sementara untuk mengundang industri komponen otomotif, Gaikindo juga meminta pemerintah menawarkan insentif berupa tax holiday bagi investor.

"Bisa selama lima atau 10 tahun," kata Jongkie, sembari mengingatkan bahwa saat ini Indonesia hanya memiliki sekitar 800 industri komponen, sementara Thailand sudah di atas 2500.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI