Suara.com - Mobil otonom (driverless) mulai dilakukan ujicoba oleh berbagai produsen otomotif. Kini salah satu perusahaan startup NuTonomy telah melakukan ujicoba pertama kali untuk pemesanan taksi driverless melalui telepon, di Singapura.
Pengujian dilakukan terdiri dari navigasi kendaraan otonom dengan melalui beberapa rintangan. Perusahaan pun kini tengah terus melakukan pengujian mobil di distrik bisnis Singapura.
Rencananya, sebagai debut nanti akan dioperasikan ribuan mobil taksi driveless dalam beberapa tahun ke depan. Pengujian pertama yang dilakukan berlangsung sukses.
Melihat hal ini, perusahaan menaikkan investasi sebesar 3,6 juta dolar AS atau kisaran Rp34 miliaran di tahun ini. Emilio Frazzoli, Pendiri dan Kepala Kantor Teknologi dan Profesor MIT, nuTonomy mengatakan, Singapura adalah kota yang sangat baik dengan ingkat kemacetan lalu lintas yang tidak banyak, sehingga cocok untuk menguji teknologi mobil otonom ini.
NuTonomy menerapkan teknologi manajemen armada berdasarkan algoritma yang digunakan militer AS dengan koordinasi drone. Menurut perusahaan, hal ini dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas dan emisi karbon sehingga membuat mobil lebih efisien.
Frazzoli dan rekan-rekannya menerbitkan sebuah studi di Jalan Kendaraan Otomasi pada tahun 2014, memperkirakan 300.000 taksi driverless bisa menggantikan jumlah taksi saat ini 780.000 unit dengan lama waktu menunggu kurang dari 15 menit.
"Itu pengurangan 60% dalam jumlah kendaraan yang beroperasi di Singapura," kata Frazzoli kepada MIT News Robohub, seperti dilansir dari laman Motherboard, Senin (28/3/2016). Dia menuturkan, pemerintah Singapura benar-benar menunjukkan antusiasnya untuk taksi driveless ini.
"Awalnya kami meminta mereka untuk memberitahu kami akan melakukan tes mobil, kemudian mereka meminta kami untuk datang tes," jelas Frazzoli.
Peningkatan investasi yang dilakukan perusahaan juga digunakan untuk mengembangkan berbagai proyek kontrak serupa untuk perusahaan mobil, termasuk fitur parkir otonom untuk Jaguar Land Rover. NuTonomy adalah salah satu dari banyak perusahaan yang bekerja pada mobil driverless, seperti Tesla, Uber, dan Apple.