Suara.com - Bangkok, ibu kota Thailand, dinobatkan sebagai kota termacet di Asia pada 2015 menurut hasil studi terbaru bertajuk TomTom Traffic Index yang dirilis awal pekan ini. TomTom, produsen perangkat navigasi GPS asal Belanda, menobatkan Bangkok sebagai kota termacet kedua di dunia setelah Meksiko City, di Mesiko.
Di Bangkok rata-rata pengemudi menghabiskan tambahan waktu 57 persen di jalanan akibat macet, berbeda tipis dengan di Meksiko City yang memaksa pengemudi menghabiskan ekstra waktu hingga 59 persen.
Adapun di urutan ketiga ada Instanbul, Turki. Di kota ini para pengemudi dipaksa menghabiskan waktu di jalanan 50 persen lebih lama akibat kemacetan.
Dalam risetnya TomTom menganalisis 14 triliun data lalu-lintas dari 295 kota di 38 negera di dunia. Secara global, TomTom menemukan bahwa kemacetan di dunia telah naik 13 persen sejak 2008 silam.
Meski demikian yang menarik dari riset ini adalah absennya Jakarta dari daftar kota termacet. Lebih unik lagi, Jakarta sama sekali tak masuk dalam daftar sepanjang 179 kota di dunia itu.
Padahal dalam survei serupa dari Castrol-Magnatec Stop-Start Index pada 2015 lalu, Jakarta adalah kota termacet di dunia. Selama setahun, rata-rata pengemudi di Ibu Kota dipaksa menghentikan dan menjalankan lagi mobilnya sebanyak 33,240 kali akibat macet.
Uniknya, studi dari produsen oli itu juga digelar oleh TomTom.
Berikut adalah 10 kota termacet 2015 menurut TomTom:
1. Meksiko City, Mexico
2. Bangkok, Thailand
3. Istanbul, Turki
4. Rio de Janeiro, Brazil
5. Moskwa, Russia
6. Bucharest, Romania
7. Salvador, Brasil
8. Recife, Brasil
9. Chengdu, China
10. Los Angeles, AS.