Suara.com - Berbagai produsen mobil besar mulai merilis model jenis hibrid. Jika melihat ke belakang, ini mungkin menjadi mobil hibrid pertama di dunia, 1896 Armstrong Phaeton.
Mobil ini dikembangkan oleh Harry E. Dey dan dibangun Perusahaan Armstrong untuk Roger Teknik Carriage Company. Armstrong Phaeton memiliki fitur kedua bertenaga bensin, 6,5-liter, mesin dua silinder dan roda dinamo besar yang terhubung ke baterai yang menyatu.
Dinamo dan pengereman regeneratif digunakan untuk mengisi baterai. Alat ini menyediakan listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin. Sistem tersebut mendahului sistem self-starter milik Cadillac yang tampil mengesankan sepanjang 16 tahun.
Selain membantu mengisi baterai dan menyalakan mobil, dinamo juga berfungsi memberikan percikan pengapian dan untuk mengoperasikan lampu listrik mobil. Dinamo juga memberikan Armstrong transmisi semi-otomatis.
Dengan tiga gigi maju dan gigi mundur, pengemudi swap roda dengan pemilih pada kolom kemudi. Ketika mengubah gigi, kopling elektrik otomatis disengages dan bergerak, ddan tidak membutuhkan pedal kopling.
Kabarnya, mobil hibrid pertama di dunia ini akan dilelang di Amelia Island Concours d'Elegance pada Kamis (10/3/2016). Diharapkan mobil akan mulai dilelang antara 175.000 dolar AS (Rp2 miliaran) dan 275.000 dolar AS atau kisaran Rp3 miliaran).
Menariknya, motor Armstrong hybrid itu terlalu kuat karena bagian torsi berulang kali merusakkan roda keretanya. Holman Engineering di Massachusetts memperkuat roda, dan masih tetap mengalami masalah dengan mesin yang sudah dimakan usia untuk mengembalikan ke kondisi awal.