Pasar Mobil di Awal Tahun Lesu, Honda Menggeliat

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 12 Februari 2016 | 20:46 WIB
Pasar Mobil di Awal Tahun Lesu, Honda Menggeliat
Ilustrasi pabrik perakitan mobil (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasar mobil di Indonesia di 2016 belum menunjukkan tanda-tanda akan bangkit setelah data penjualan mobil pada bulan pertama tahun ini justru turun dari prestasi di 2015 lalu.

Menurut data penjualan mobil wholesales dari asosiasi industri kendaraan roda empat Indonesia (Gaikindo), pada Januari jumlah mobil terjual di Tanah Air hanya berjumlah 84.885 unit, turun sebesar 10 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 lalu yang berjumlah 94.194 unit.

Berdasarkan data yang sama, Toyota masih menguasai pangsa pasar mobil nasional dengan menjual 24.860 unit mobil di Januari, diikuti Honda dengan 19.404 unit, dan Daihatus di angka 13.184 unit.

Meski terlihat dominan, jualan Toyota sebenarnya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Januari 2015 yang berada di angka 27.157 unit. Saudaranya Daihatsu juga mengalami nasib yang sama, karena di awal 2015 berhasil menjual 14.536 unit mobil.

Honda adalah satu-satunya merek di urutan tiga besar yang berhasil meraih catatan positif karena berhasil melewati capaiannya di Januari 2015, yang mencatat penjualan sebesar 16.885 unit.

Keberhasilan Honda tak lepas dari popularitas crossover SUV B-RV yang pada Januari telah terjual sebanyak 6.627 unit. Mobil yang baru diluncurkan pada Agustus 2015 itu diklaim telah menguasai lebih dari 50 persen pasar Low SUV di Tanah Air.

Di sepanjang 2015 sendiri penjualan mobil turun 16 persen dibanding 2014 dan industri telah meramalkan bahwa kondisi lesu itu tak akan berubah banyak di tahun ini.

Menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto, pihaknya memprediksi bahwa pasar otomotif nasional tahun ini akan mengalami stagnansi.

"Saya rasa tahun 2016 ini akan stagnan. Tidak akan ada banyak perubahan dalam industri otomotif," kata Jongkie pada Januari lalu.

Jika ada perkembangan positif pun, ia memprediksi pertumbuhan maksimal yang bisa dijadikam target hanya sekitar lima persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI