Suara.com - Penutupan PT Ford Motor Indonesia dinilai tidak akan memengaruhi industri otomotif nasional. Sebab di Indonesia, Ford tidak punya pabrik.
Hal itu ditegaskan Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan dalam pesan singkatnya, Selasa (26/1/2016).
"Tidak ada pengaruh karena FMI belum punya industri di sini," kata Putu.
Putu menyampaikan, hingga kini FMI masih menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk menjajakan mobil asal Amerika Serikat tersebut. Putu menerima surat elektronik berisi informasi tutupnya operasional PT FMI pada Senin (25/1/2016) sore.
Dalam surel tersebut, pihak Ford menyampaikan akan tetap berkomitmen melayani pasar global sekaligus merestrukturisasi secara agresif bagian-bagian bisnis yang tidak memiliki jalur beralasan dalam mencapai pertumbuhan penjualan dan keuntungan yang berkesinambungan.
Khususnya di negara-negara, di mana dinamika pasar yang ada tidak memungkinkan Ford untuk dapat bersaing secara efektif.
Menurut surel itu, setelah mempelajari secara seksama setiap opsi yang memungkinkan, Ford menyampaikan tidak ada jalur menuju keuntungan yang berkesinambungan di Indonesia.
Oleh karena itu, mobil asal Amerika Serikat tersebut akan menghentikan seluruh operasi di Indonesia sebelum akhir tahun 2016 dan mengonsentrasikan sumber daya yang ada di tempat lain.
"Keputusan ini baru saja kami ambil dan kami sudah mengomunikasikan kepada seluruh karyawan dan dealer kami," tulis surel tersebut.
Sejalan perusahaan melaksanakan proses penutupan, lanjut surel itu, yang menjadi prioritas adalah untuk memastikan bahwa karyawan dan mitra dealer dengan hormat mendukung mereka di dalam transisi ini.